Ekonomi

Indeks Manufaktur Indonesia Meningkat, Gambarkan Program Pemulihan Ekonomi Berjalan

Jumat, 06 Mei 2022 - 14:15 | 121.28k
ilustrasi pemulihan ekonomi nasional. (FOTO: pelakubisnis.com)
ilustrasi pemulihan ekonomi nasional. (FOTO: pelakubisnis.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Purchasing Manager Index atau Indeks Manajer Pembelian Indonesia (PMI) mengalami tren positif. Peningkatan bahkan tercatat lebih tinggi dari beberapa negara lain. PMI pada April melewati PMI manufaktur Cina yang sebesar 46,0; Rusia 48,2; Malaysia 51,6; Taiwan 51,7; dan Vietnam 51,7.

Peningkatan tersebut menggambarkan adanya pemulihan yang terus berlanjut. Salah satunya karena efektifitas pengendalian dan pencegahan pandemi Covid-19 yang berjalan baik, termasuk program vaksinasi yang terus digalakkan pemerintah.

"Kerja sama pemerintah dan masyarakat yang keras terus membuahkan hasil nyata, terlihat dari tingkat pengendalian pandemi yang semakin membaik," kata Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin, kepada wartawan Jumat 6 Mei 2022.

Politisi Golkar dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah itu berharap, berbagai program pemulihan ekonomi yang sudah berjalan harus selalu dijaga dengan dukungan masyarakat sambil tetap berhati-hati dan waspada dengan dinamika yang terus terjadi.

Sebab dinamika pandemi, program pemulihan ekonomi Indonesia juga dihadapkan pada sejumlah tantangan global yang tentunya sama-sama harus diantisipasi dan diredam dengan berbagai kebijakan.

"Tren positif pemulihan ekonomi nasional harus terus dijaga, kebijakan - kebijakan yang diambil harus dikawal pelaksanaannya sampai benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ucap Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya mengatakan peningkatan PMI sejalan dengan adanya penguatan laju ekspor keluar negeri. Pada Maret 2022, ekspor mengalami surplus hingga US$ 4,53 miliar.

"Hasil PMI ini mewakili perbaikan kondisi bisnis seluruh sektor manufaktur di Indonesia selama delapan bulan berturut-turut dengan tingkat perbaikannya yang tercepat sejak Januari lalu," tuturnya Kamis, (5/5).

Adapun pemulihan dari sektor manufaktur dianggap dapat mendukung solidnya kinerja pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2022. Agus menyebut sektor industri manufaktur masih menunjukkan ekspansi dengan laju lebih cepat sepanjang April.

Ditekankan bahwa para pelaku usaha industri manufaktur di Indonesia akan optimistis kinerja pada periode selanjutnya. Sebab, pemulihan pada masa mendatang bakal ditopang dengan penguatan konsumsi masyarakat serta permintaan ekspor.

Di sisi lain, lanjut Agus, pemerintah juga akan mendorong potensi belanja barang masyarakat dan modal serta jasa ke dalan negeri. Belanja pemerintah pusat dialokasikan sebesar Rp 526 triliun, sedangkan pemerintah daerah Rp 535 triliun. Artinya, total lebih dari Rp 1.000 triliun. Sedangkan, anggaran di BUMN Rp 420 triliun.

"Semua angka itu sangat besar, yang perlu dipacu untuk pembelian produk-produk dalam negeri sehingga industri kita dapat tumbuh dan berkembang. Jadi, jangan lagi, hilangkan atau kurangi sebanyak-banyaknya untuk pembelian produk impor," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES