Ekonomi

Gubenur Jatim Khofifah Sebut Kuningan Cindogo Bondowoso Layak Tampil di Forum G20

Jumat, 06 Mei 2022 - 16:03 | 51.54k
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau produk kuningan di Desa Cindogo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau produk kuningan di Desa Cindogo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap produk kuningan Cindogo, asal Desa Cindogo, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso bisa tampil di forum G20 (Group of Twenty) yang akan dihelat pada November 2022 di Indonesia.

Forum ini merupakan kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

Menurutnya, kuningan asal Bondowoso layak tampil di forum internasional tersebut. Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja di salah satu pengrajin kuningan UD Riski dan Kuningan Amanda, Sabtu 30 April 2022 kemarin. 

Ia menilai beberapa indikator yang membuat kuningan asal Bumi Ki Ronggo menarik dipamerkan dalam forum dunia melalui Desa Devisa.

"Rasanya indah dan menarik sekali kalau produk ini bisa di-display di forum-forum G20," kata dia saat dikonfirmasi.

Adapun syarat untuk bisa masuk dalam Desa Devisa kata dia, terdapat tiga kriteria yang telah dipenuhi produk kuningan Cindogo. 

Pertama produk yang dijual adalah produk sendiri, bukan milik orang lain. Kedua, kuningan Desa Cindogo dinilai sangat unik. Ketiga telah memiliki kelompok atau pengrajin dalam satu desa. 

Setelah itu, lanjut dia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) segera turun. "LPEI pusat segera turun," imbuh dia.

Menurutnya, jika produk kuningan telah masuk dalam Desa Devisa, akan memiliki keuntungan dari sektor pemasaran yang lebih luas, pembiayaan dan pendampingannya lebih mudah.

"Meskipun kalau saya melihat ini sudah cukup advance tapi kan mungkin negara tertentu mungkin ke Taiwan, mungkin ke Cina, mungkin ke Jepang itu punya desain yang diharapkan warnanya dan teknis detailnya," paparnya.

Menurutnya, LPEI memberikan kuota Jawa Timur untuk mengajukan 15 desa devisa. Jika produk kuningan tidak memiliki storytelling, maka bisa saja akan dianggap produk luar negeri.

"Jadi kalau kita melihat ada kuningan di sini pasti kalau nggak ada storytelling nya orang akan bilang ini produk India ya, ini produk Dubai ya, ini produk Turki ya atau Jordan ya," paparnya. 

Menurutnya, agar nuansa yang terbangun dalam produk itu adalah perspektif ke-Bondowoso-an, perspektif ke-Jawa Timur-an dan perspektif ke-Indonesia-an harus dikuatkan dengan adanya storytelling.

Menurutnya, di Jawa Timur sudah mengajukan 20 dari kuota 15 untuk desa devisa. "Kita kan punya prioritas-prioritas," imbuh dia.

Gubernur Jatim Khofifah berharap agar Pemkab Bondowoso memberikan penguatan terhadap produk kuningan Cindogo ini. "Nah saya sedang melihat saya ingin ini prioritas dari LPEI, untuk bisa mendapatkan pengakuan sebagai desa devisa," jelas dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES