Peristiwa Internasional

Rusia Dituduh Memeras Negara Eropa Lewat Pasokan Gas

Kamis, 28 April 2022 - 09:03 | 29.10k
Pemerintah Bulgaria juga mengatakan, pihaknya siap untuk langkah Rusia hari ini untuk menangguhkan pasokan gasnya. (FOTO: BBC/EPA)
Pemerintah Bulgaria juga mengatakan, pihaknya siap untuk langkah Rusia hari ini untuk menangguhkan pasokan gasnya. (FOTO: BBC/EPA)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia dituduh berusaha memeras Eropa ketika raksasa energi Gazprom memberitahu telah menghentikan pasokan gasnya ke Polandia dan Bulgaria. Hal itu menjadi pembicaraan krisis di ibu kota di seluruh Eropa.

Dalam sebuah pernyataan, pemasok gas Rusia itu, Rabu (27/4/2022)  mengatakan, bahwa pihaknya melakukan itu sebagai tanggapan atas kegagalan kedua negara Uni Eropa itu untuk melakukan pembayaran dengan rubel.

"Gazprom telah sepenuhnya menangguhkan pasokan gas ke Bulgargaz dan PGNiG karena tidak adanya pembayaran dalam rubel," sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengutuk langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa sesama negara Uni Eropa akan datang untuk membantu Polandia dan Bulgaria.

Dia mengatakan, pengumuman oleh Gazprom secara sepihak menghentikan pengiriman gas ke pelanggan di Eropa itu adalah upaya lain oleh Rusia untuk menggunakan gas sebagai alat pemerasan.

"Ini tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa diterima. Dan itu menunjukkan sekali lagi ketidakandalan Rusia sebagai pemasok gas. Kami siap untuk skenario ini. Kami berhubungan dekat dengan semua negara anggota," kata dia.

Gazprom juga mengatakan akan menghentikan transit gas melalui dua negara Uni Eropa ke negara lain seperti Jerman jika menemukan penarikan volume dari jaringan pipa.

"Bulgaria dan Polandia adalah negara transit,” kata Gazprom. "Dalam hal penarikan tidak sah gas Rusia dari volume transit ke negara ketiga, pasokan untuk transit akan dikurangi dengan volume ini," tambah mereka.

Perusahaan gas Polandia PGNiG mengkonfirmasi bahwa pasokan telah berhenti tetapi seorang juru bicara mengatakan kliennya masih mendapatkan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Bulgaria Siap

Sementara itu pemerintah Bulgaria juga mengatakan, pihaknya siap atas langkah Rusia yang telah menangguhkan pasokan gasnya.

Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov telah meyakinkan, Bulgaria tidak akan kekurangan, dan telah berbicara dengan pemerintah Yunani tetangga untuk memastikan pasokan alternatif.

Bulgaria selama ini mendapat pasokan 90% gas dari Rusia sehingga membuatnya lebih rentan terhadap langkah Rusia daripada Polandia.

Perdana Menteri Petkov menuduh Kremlin melakukan pemerasan.

Petkov juga telah memulai pembicaraan dengan pemerintah Yunani, dengan PM Yunani mengkonfirmasikan bahwa interkonektor penting, membawa gas Azeri dari Komotini di Yunani ke Stara Zagora di Bulgaria, akan dibuka seperti yang direncanakan pada bulan Juni.

Pemerintah Yunani juga menawarkan pasokan gas alam cair ke Bulgaria, jika diperlukan.

Namun, gas baru ini kemungkinan akan lebih membebani Bulgaria. Langkah Rusia itu bisa  meningkatkan ketegangan di pemerintahan Bulgaria, di mana dua dari empat mitra koalisi di pemerintahan lebih ramah terhadap Rusia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES