Peristiwa Internasional

AS Desak 40 Negara Kirim Senjata ke Ukraina

Kamis, 28 April 2022 - 07:44 | 28.43k
Bantuan militer diturunkan dari sebuah pesawat di Bandara Internasional Boryspil di luar Kyiv, Ukraina. (FOTO: Al Jazeera/Reuters).
Bantuan militer diturunkan dari sebuah pesawat di Bandara Internasional Boryspil di luar Kyiv, Ukraina. (FOTO: Al Jazeera/Reuters).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin mendesak 40 negara untuk mengirimkan senjata ke Ukraina pada konferensi di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada 26 April lalu. Ini dilakukan guna menghadapi kemarahan Rusia atas keterlibatan barat dalam invasinya ke Ukraina.

"Brifing hari ini sangat jelas mengapa minggu-minggu mendatang akan sangat penting bagi Ukraina. Jadi kita harus bergerak dengan kecepatan perang," kata Austin seperti dilansir Al Jazeera.

Dia berbicara tentang "permintaan luar biasa yang kami hadapi untuk amunisi dan platform senjata dan memberikan dukungan setia kami ke Ukraina, sementara juga memenuhi persyaratan kami sendiri dan kebutuhan sekutu dan mitra kami".

Sehari sebelumnya, Lloyd Austin bersama  Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken memuji Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Kyiv atas perlawanan negaranya.

"Apa yang telah anda lakukan dalam memukul mundur Rusia dalam pertempuran di Kyiv sangat luar biasa dan terus terang menginspirasi seluruh dunia," kata Austin.

Sebelum pertemuan tiga jam mereka, Ukraina menyusun daftar senjata yang dibutuhkan. " Diantaranya sistem anti-rudal, sistem anti-pesawat, kendaraan lapis baja dan tank," kata ajudan Zelenskyy, Igor Zhovkva kepada NBC News.

"Artileri berat dan kendaraan lapis baja adalah yang paling dibutuhkan Ukraina untuk menangkis serangan," tambah kepala intelijen militer Ukraina,  Mayor Jenderal Kyrylo Budanov kepada wartawan Barat pada 18 April.

Rusia mengatakan, telah menghancurkan 2.496 tank Ukraina dan kendaraan tempur lapis baja, serta 1.093 artileri dan mortir lapangan.

"Strategi yang kami terapkan adalah dukungan besar-besaran untuk Ukraina, tekanan besar-besaran terhadap Rusia, solidaritas dengan lebih dari 30 negara yang terlibat dalam upaya ini sampai membuahkan hasil nyata," kata Blinken kepada wartawan setelah pertemuan itu.

"Kami melihat bahwa dalam hal tujuan perang Rusia, Rusia gagal, Ukraina berhasil. Rusia telah berusaha sebagai tujuan utamanya untuk sepenuhnya menaklukkan Ukraina – untuk mengambil kedaulatannya, untuk mengambil kemerdekaannya. Itu telah gagal," tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES