Pemerintahan

Mendes PDTT Lakukan Simulasi Pemanfaatan SDGs Desa di Bantul

Rabu, 27 April 2022 - 23:41 | 26.13k
Penyerahan sertifikat dari Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar kepada Lurah Segoroyoso. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Penyerahan sertifikat dari Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar kepada Lurah Segoroyoso. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Abdul Halim Iskandar, melakukan pembacaan dan simulasi pemanfaatan SDGs desa di Kabupaten Bantul, Rabu (27/4/2022). Kegiatan dilakukan di dua Kalurahan, masing-masing Kalurahan Segoroyoso Pleret dan Kelurahan Muntuk Dlingo.

Abdul Halim Iskandar memastikan, pembacaan dan simulasi pemanfaatan data SDGs desa harus dilakukan. Untuk memastikan hasil pendataan dapat dibaca dan dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah kelurahan. Sehingga dapat menjadi arahan pembangunan di setiap desa. 

"Data yang tidak dapat dibaca Dipastikan tidak akan membawa manfaat," tegas Mentri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

Berdasarkan hasil pembacaan dan simulasi pemanfaatan SDGs di dua Kalurahan. Lurah dan perangkat desa dapat membaca dan memanfaatkan dengan baik. Sehingga dipastikan dua Kalurahan ini dapat menjalankan proses pembangunan secara terukur. Karana menggunakan data sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Kondisi ini menunjukan Kemendes PDTT sudah tepat bila memilih dua Kalurahan ini sebagai sampel. Karena kesiapannya sudah lebih baik dibanding rata - rata Kalurahan di Indonesia. Sehingga pemerintah pusat optimis, Kalurahan mampu mendorong kemajuan bangsa.

Abdul-Halim-Iskandar-b.jpg

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku, kagum dengan model pendataan lewat SDGs desa. Karena menyajikan data yang sangat detail. Sehingga dapat menjadi rujukan yang tepat untuk mengambil kebijakan terkait pembangunan. Sehingga Bupati berharap Kalurahan lain dapat segera menyelesaikan proses pendataan. 

Melihat begitu akuratnya data yang ditampilkan SDGs desa, Abdul Halim Muslih mengaku tidak ragu untuk menggunakan SDGs desa. Sebagai dasar pengambilan kebijakan di tingkat Kabupaten. Sebab selama ini Pemkab Bantul masih menggunakan data makro sebagai dasar mengambil kebijakan. Sehingga tidak semua program yang digulirkan tepat sasaran.

Lurah Muntuk Dlingo Marsudi mengaku proses penyusunan SDGs di Muntuk menjadi yang tercepat di DIY. Kondisi ini tidak lepas dari peran serta seluruh pamong Kalurahan hingga Kepala dukuh dan ketua RT. Sehingga hanya dalam waktu 7 bulan pendataan sudah selesai. Awalnya pihaknya tidak mengetahui tujuan dari pendataan. Pokoknya hanya diminta mendata sesuai kondisi di lapangan.

Namun setelah mengetahui hasil pendataan untuk menyusun SDGs desa, dirinya mengaku sangat bersyukur. Karena Kemendes PDTT menyediakan aplikasi yang sangat bermanfaat. Khususnya untuk dapay melakukan evaluasi terhadap.masih terdapatnya kekurangan yang dimiliki Kalurahan. Sehingga dapat segera melakukan perbaikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES