Pemerintahan

PRIMA Dorong Kemendikbudristek Bicara Soal Ketidakadilan Dunia di Pertemuan G20

Rabu, 27 April 2022 - 23:17 | 29.18k
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. (FOTO: dok Kemendikbudristek)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. (FOTO: dok Kemendikbudristek)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Waketum Bidang Kebudayaan Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) AJ Susmana mengatakan, pertemuan G20 sering mendapatkan kritik dan protes. Pertemuan tersebut dianggap sebagai ajang legitimasi jalan kapitalisme global yang menyebabkan kemiskinan global tetap bertahan dan merajalela. 

Apalagi, negara-negara yang bergabung dalam G20 terdiri dari dua unsur yaitu negara maju dan berkembang. Untuk negara berkembang disebutkan negara dengan jumlah penduduk yang banyak dan seakan merepresentasikan mayoritas jumlah manusia di bumi. 

Menurut AJ Susmana, dua unsur tersebut menunjukkan ketimpangan dan ketidakadilan bila G20 hanya menjadikan negara-negara berkembang sebagai sandaran sebagaimana praktiknya selama ini. 

Karena itu pula, PRIMA khawatir tema pokok Pertemuan G20 yaitu 'Pulih Bersama dan Pulih Lebih Kuat' justru akan bergeser menjadi 'Kemuskinan, Ketidaksetaraan, Ketidakadilan'

"Indonesia berkesempatan untuk menggaungkan lebih keras. Kalau tak ada keadilan,  tentu bukan pulih bersama dan pulih lebih kuat yang didapat tetapi bisa jadi bunuh diri bersama," kata AJ Susmana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/4/2022).  

Ia mengutip cerita bijak dari seekor angsa yang terlahir dengan dua kepala. Kepala di atas selalu bisa memakan buah-buahan segar dan makanan bergizi lainnya. Sementara itu kepala di bawah selalu hanya bisa memakan sisa dari epala di atas dan makanan yang  tidak bergizi di bawah. 

"Suatu hari, kepala bawah berkata kepada kepala atas: berikan aku buah segar di atas itu. Jatuhkan segera. Jangan hanya dari sisa gigitanmu atau buah-buah busuk yang berjatuhan. Tetapi kepala atas tidak menggubris dan tidak peduli," tuturnya. 

Sampai ketika kepala dibawah mengancam akan memakan buah beracun yang bisa menyebabkan kematian bersama. Kepala di atas terkejut akan kenekadan Kepala di bawah. Tetapi sudah terlambat. Kepala di bawah memilih memakan buah beracun,” cerita AJ Susmana. 

Oleh karena itu pula, PRIMA mendorong kebudayaan bisa berperan untuk memulihkan kondisi dunia dan menjadi jalan strategis. Kemenristekdikti melalui pertemuan Budaya G20 diharapkan memajukan dan mendorong agar budaya lokal atau budaya nasional di masing-masing negara G20.

Dengan begitu bisa menjadi landasan bagi pemajuan budaya global yang berkelanjutan yang melestarikan bumi, menjunjung tinggi kemanusiaan, merespek Hak Asasi Manusia, melahirkan keadilan sosial ekonomi untuk menuju dan menjaga kebahagiaan bersama.

Sekedar diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada September 2022 akan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20.

Sebagai awal rangkaian kegiatan G20 di bidang kebudayaan menuju G20 Culture Ministers’ Meeting, Kemendikbudristek telah menggelar 1st Senior Officials Meeting G20 pada Jumat 22 April 2022. Kemendikbudristek akan menawarkan Jalan Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan. 

"Pandemi telah mengungkapkan kerentanan laten dalam gaya hidup modern kita. Kita tidak lagi berbicara tentang kemiskinan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, tetapi tentang kelangsungan hidup manusia sebagai spesies. Untuk pulih bersama, dan pulih lebih kuat, kita membutuhkan gaya hidup baru yang lebih berkelanjutan," kata Farid.

Ia menyebutkan, ada dua tujuan utama Kemendikbudristek mengambil kepemimpinan G20 bidang kebudayaan. Pertama untuk membangun konsensus global untuk normal baru yang berkelanjutan. Kedua menginisiasi agenda pemulihan global melalui pembentukan jaringan aksi bersama di bidang kebudayaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES