Peristiwa Internasional

Pemuda Palestina dalam Kondisi Kritis Usai Polisi Israel Serang Masjid Al-Aqsha

Senin, 25 April 2022 - 10:53 | 52.31k
Polisi Israel menyerbu ratusan warga Palestina yang sedang berada di Masjid Al-Aqsha dalam beberapa hari terakhir dan kemudian menahan mereka.(FOTO: Al Jazeera/AFP)
Polisi Israel menyerbu ratusan warga Palestina yang sedang berada di Masjid Al-Aqsha dalam beberapa hari terakhir dan kemudian menahan mereka.(FOTO: Al Jazeera/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seorang pemuda Palestina, Walid al-Sharif (21) kini koma dan dalam kondisi kritis karena luka di kepala setelah polisi dan tentara Israel menyerbu masjid Al-Aqsha, Jumat (22/4/2022) lalu.

Walid al-Sharif kini tengah berjuang untuk hidupnya di tengah situasi tegang yang telah melihat tentara Israel menyerang jamaah di kompleks Al-Aqsa hampir setiap hari, karena bulan suci Ramadhan hampir berakhir.

Peluru berujung karet yang ditembakkan oleh polisi Israel mengenai kepala atau leher Walid al-Sharif pada Jumat dini hari, menurut dugaan keluarga dan saksi. Namun, polisi Israel membantah dan mengklaim bahwa al-Sharif, seorang penduduk Kota Tua Yerusalem itu jatuh dan mengalami cedera kepala saat melempari dengan batu.

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, Jumat pagi, polisi Israel menggerebek kompleks Masjid Al-Aqsa , situs tersuci ketiga Islam. Al-Sharif adalah salah satu dari 57 warga Palestina yang terluka dalam penggerebekan itu polisi.

Dia kemudian dipindahkan ke Hadassah Ein Kerem Medical Center di Yerusalem, dan  dalam sebuah pernyataan, pihak rumah sakit menyatakan bahwa tidak ada bukti cedera akibat peluru tajam.

Anggota Knesset Israel, Ahmad Tibi, yang mengunjungi al-Sharif di rumah sakit, mengatakan kondisinya kritis setelah menderita kerusakan otak yang meluas. Saudara laki-laki Al-Sharif mengatakan kepada harian Haaretz Israel bahwa kondisinya memburuk dalam semalam.

"Dia dalam keadaan koma, oksigen tidak mencapai otaknya dan dia mengalami pendarahan di otak dan patah tulang tengkorak," katanya.

Ia menambahkan, bahwa dokter telah kehabisan pilihan pengobatan mereka. "Kami hanya menunggu dan hanya Allah yang bisa membantunya sekarang," katanya lagi.

Pihak berwenang Israel bersiap untuk demonstrasi warga Palestina, yang telah berdiri dalam solidaritas dengan rekan-rekan mereka di seberang Garis Hijau, garis gencatan senjata 1967. Kota-kota seperti Nazareth dan Umm al-Fahem telah menyaksikan protes atas kekerasan terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsha. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES