Peristiwa Internasional

Pembebasan Palestina dari Israel Jadi Hutang Indonesia dan Negara Asia-Afrika yang Harus Dilunasi

Minggu, 24 April 2022 - 17:32 | 35.21k
Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung, pada 1955 (FOTO: ist)
Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung, pada 1955 (FOTO: ist)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Semangat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang terjadi tepat pada 67 tahun silam masih relevan sampai saat ini. Salah satunya menyangkut dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dari segala bentuk. 

"Memperjuangkan kemerdekaan Palestina adalah janji Indonesia sejak menggelar Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung pada 1955," kata Ketua DPR RI Puan Maharani, Minggu (24/4/2022).

Konferensi Tingkat Tinggi Asia dan Afrika diselenggarakan di Bandung, April Tahun 1955. Para kepala negara berkumpul untuk menjalin kerjasama dan melawan kolonialisme, dimana dari 29 negara yang hadir saat itu hanya Palestina yang belum merdeka.

Dalam konferensi tersebut, Indonesia dan beberapa negara selanjutnya menyepakati bersama untuk menyuarakan dukungannya bagi Palestina agar bisa terlepas dari penindasan Israel dan menjadi negara merdeka.

Namun setengah abad lebih berlalu, cita-cita itu sampai saat ini belum tercapai. Rakyat Palestina belum merdeka, masih harus hidup tertindas di bawah pasukan Israel.

"Oleh karena itu, pembebasan Palestina dari penindasan Israel selamanya tetap menjadi hutang untuk dilunasi Indonesia dan negara-negara peserta KAA lainnya yang pernah berikrar di Bandung," tegas Puan.

Ketua DPR RI mendorong pemerintah RI untuk terus melakukan langkah nyata dalam membantu Palestina. Menurut dia, Indonesia bisa mendesak agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah menghentikan seluruh kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina.

Ketua DPP PDI-P ini menegaskan, kemerdekaan adalah hak setiap bangsa di dunia. Di era modern seperti sekarang ini, ia menilai harusnya tak ada lagi bangsa yang hidupnya masih dijajah oleh bangsa lain.

Ia mengutip pidato yang disampaikan kakeknya, Presiden Soekarno, saat berpidato di Konferensi Asia-Afrika 67 tahun silam.

"Seperti perdamaian, kemerdekaan pun tidak dapat dibagi-bagi. Tidaklah ada hal yang dapat dinamakan setengah merdeka, seperti juga tak ada hal yang dapat disebut setengah hidup," kata Puan. 

Persidangan Konferensi Asia Afrika sendiri diketahui diresmikan oleh Presiden Sukarno dan diketuai Perdana Menteri Ali Sastromijoyo.

Pertemuan yang berlangsung selama enam hari itu membicarakan mengenai kolonialisme Barat, kerja sama ekonomi dan kebudayaan, dan pengaruh Perang dingin antara Amerikat Serikat dan Uni Soviet bagi negara lain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES