Hukum dan Kriminal

Korban Terduga Pelecehan Seksual di Terminal Arjosari Malang Buka Suara, Polisi Turun Tangan

Minggu, 24 April 2022 - 15:04 | 40.72k
Lokasi Shelter bus di Terminal Arjosari Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Lokasi Shelter bus di Terminal Arjosari Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Korban terduga pelecehan seksual akhirnya buka suara. Perempuan berinisial A (26) tersebut menceritakan secara detail kejadian yang ia alami melalui akun twitternya, yakni @Realwilza.

Ia mengaku bahwa pelecahan seksual tersebut benar adanya. Ia mengalami pada Sabtu (23/4/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.

Akan tetapi, A tak melihat secara jelas terduga pelaku yang melecehkannya, karena terduga pelaku menggunakan masker tertutup dan menggunakan topi.

"Kemarin saya naik bus Tentrem. Kalau untuk oknumnya itu kurang jelas, tapi pakai kemeja warna merah," ujar A saat dihubungi awak media, Minggu (24/4/2022).

Disisi lain, A mengaku salah karena memang menaiki bus saat berada di luar area Terminal Arjosari Malang. Ia tak menuruti kata petugas untuk menunggu keberangkatan bus di dalam Shelter terminal yang telah tersedia.

Akan tetapi, ia mempunyai alasan untuk itu. A mengaku jika berada di dalam Shelter terminal, ia tak merasa nyaman bahkan menganggap banyak cat calling.

"Iya memang salah saya (menunggu bus di luar area Terminal). Tapi karena di dalam banyak cat calling. Terus banyak yang membuat saya lebih risih gak nyaman kalau mulai dari dalam naiknya dan lebih lama proses keberangkatannya," bebernya.

Diketahui, A sudah kerap kali menaiki bus sejak tahun 2018 lalu. Tujuan A menaiki bus adalah untuk menemui sang pacar yang berada di Surabaya.

Oleh sebab itu, perempuan yang berdomisili di Malang tersebut setiap satu atau dua minggu sekali menyempatkan diri pergi ke Surabaya dengan meniki bus demi bertemu sang pacar.

"Jadi biasanya satu dua minggu sekali ke Surabaya. Ya momen saat pacar saya pulang siang atau libur," katanya.

Kemudian, menanggapi soal kenapa A tak merekam atau memfoto petugas dan pelaku yang ia sebutkan di dalam Thread twitternya, karena ia merasa shock (kaget) saat kejadian dugaan pelecehan seksual.

"Kan waktu itu keadaan panas banget dan ramai. Saya sempat agak teriak agar yang lain tahu. Tapi kan sudah blank dan shock (kaget). Jadi ya gak sempat mikir foto ngerekam gitu," tuturnya.

Sementara itu, diketahui dari informasi yang beredar bahwa kasus dugaan pelecehan seksual tersebut sudah ditangani oleh kepolisian secara langsung.

Polisi pun juga sudah mengantongi identitas terduga pelaku yang ternyata sopir bus dan sudah mencoba berkomunikasi dengan terduga korban.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febriyanto Prayoga mengaku telah berkomunikasi dengan terduga korban. Ia pun tinggal menunggu laporan resmi dari korban atas dugaan kasus yang dialami.

"Kami sudah berkomunikasi. Tinggal menunggu laporan langsung untuk segera dimintai keterangan," tandasnya terkait dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Terminal Arjosari Malang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES