Bayi 3 Bulan di Ukraina Tewas Dihantam Rudal Jelajah Rusia
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seorang bayi tewas bersama delapan orang dewasa lainnya setelah Rusia menghujani apartemen mereka di Odessa dengan rudal jelajah dari pelabuhan Laut Hitam.
Dilansir BBC, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengecam serangan terbaru Rusia terhadap warga sipil dan bayi itu.
"Ketika perang dimulai, anak ini masih berusia satu bulan," kata Zelensky kepada wartawan dalam konferensi pers hari Sabtu. "Apa yang sedang terjadi? Bajingan bau," katanya dengan diiringi sumpah serapah.
"Rudal-rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal," kata kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak menambahkan bahwa kemungkinan lebih banyak kematian di sana.
"Tidak ada yang suci," tulis Yermak di Telegram tentang serangan itu, yang terjadi selama pengamatan Ortodoks Timur pada Sabtu Suci. "Yang jahat akan dihukum," tulisnya.
Bangunan yang rusak di Odessa, Ukraina selatan setelah dihantam rudal jelajah Rusia. (FOTO: BBC/AFP melalui Getty Images)
Asap hitam tebal mengepul dari gedung apartemen 14 lantai itu setelah serangan berhenti dan petugas penyelamat kemudian merawat penduduk dengan luka di kepala.
Seorang warga mengatakan kepada wartawan bahwa dia dan ibunya yang sudah lanjut usia terpaksa melompat keluar dari jendela lantai dua untuk menyelamatkan diri.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengutuk serangan di sebuah kota yang sampai sekarang lolos dari serangan terburuk Rusia yang terus berlanjut di Ukraina.
"Satu-satunya tujuan serangan rudal Rusia di Odessa adalah teror," tulis Kuleba di Twitter. "Rusia harus ditunjuk sebagai negara sponsor terorisme. Kita membutuhkan tembok antara peradaban dan orang-orang barbar yang menyerang kota-kota damai dengan misil," ujarnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa mereka melakukan serangan udara di daerah Odessa, tetapi mengklaim bahwa pangkalan logistik di lapangan terbang militer Ukraina terdekat adalah target yang dimaksud.
Serangan di kota pelabuhan penting itu memberikan kepercayaan pada peringatan Zelensky bahwa Putin telah mengarahkan pandangannya ke Moldova, negara pecahan Soviet yang terletak tepat di sebelah barat Odessa.
"Kami berada di urutan pertama, dan siapa yang akan datang selanjutnya ?," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dengan nada tanya atas serangan membabi buta Rusia terhadap negaranya itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |