Entertainment

Cerita di Balik Akusara, Kisah Perjuangan Tiga Sahabat Menggapai Mimpi

Kamis, 21 April 2022 - 22:45 | 64.98k
Bedah film Akusara bersama penulis sekaligus produser film, Ida Pramaesti. (FOTO: Nur Rohmah/ TIMES Indonesia)
Bedah film Akusara bersama penulis sekaligus produser film, Ida Pramaesti. (FOTO: Nur Rohmah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – “Akusara” merupakan mini series yang menceritakan tentang kisah perjuangan antar tiga sahabat yang memiliki mimpinya masing-masing. Mini series ini digarap oleh seorang penulis berbakat, Ida Pramaesti. Ida Pramaesti merupakan pemilik ide cerita sekaligus produser film yang penuh dengan inspirasi ini.

Dalam bedah film “Akusara” di lantai dasar Transmart MX Mall XII Malang, Kamis (21/4/2022), Ida Pramaesti mengatakan bahwa nantinya mini series ini akan menggabungkan beberapa konflik di dalam cerita, seperti masalah percintaan, persahabatan, sampai keluarga. Dari beberapa konflik tersebut, tentunya akan membuat cerita semakin kompleks dan sangat seru untuk diikuti.

Selain cerita, terdapat keunikan lain yakni judul film yang dipilih, “Akusara” berasal dari Bahasa Sansekerta dan memiliki arti yakin dan bisa. Dalam memilih judul, Ida mengaku bahwa memang ingin memunculkan bahasa asli Indonesia,

Suasana-saat-bedah-film-Akusara-berlangsung.jpgSuasana saat bedah film Akusara berlangsung. (FOTO: Nur Rohmah/ TIMES Indonesia) 

“Saya sedang ingin memunculkan bahasa berbeda yakni bahasa Sansekerta yang berasal dari india namun akrab di nusantara. 

Selama kegiatan bedah film berlangsung, Ida juga menuturkan bahwa terdapat proses yang cukup ekstrem saat proses syuting berlangsung. Seperti jam istirahat crew yang singkat, pemilihan talent, cuaca kurang mendukung, sampai proses produksi yang memakan waktu singkat sekitar 2 minggu.

Ida mengaku menikmati semua proses di balik layar selama pembuatan film berlangsung. Ida juga merasa senang dan beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru.  

“Saya kehujanan, sampai jatuh, dan ada yang sakit juga. Latihannya cuma 2 minggu lho, jadi benar-benar ekstrem. Lalu mulai dari bagaimana kami dipertemukan, kami ini nggak saling kenal, tapi kita bisa langsung akrab, menyatu” tambahnya.

Mini series ini mengambil latar tempat di Kecamatan Tumpang, Malang. Ida memilih Tumpang karena ingin menaikkan eksistensi tempat wisata terkait. Tak hanya itu, Ida juga memilih tempat ikonik seperti Stasiun Malang, Bandara Abdurrahman Saleh, dan lokasi-lokasi lain dengan view menarik.

Ida juga mengatakan bahwa ke depannya, Kota Malang bisa menjadi kota pilot project.

“Saya ingin Kota Malang semakin maju. Saya berharap sebuah tempat itu, dinamis. Kota yang dinamis, membuka diri pada anak muda untuk maju ke depan,” imbuhnya.

Mini seriesAkusara” bisa diakses melalui aplikasi Madu TV yang bisa diunduh di PlayStore. Mini series ini memiliki total keseluruhan 6 episode dengan durasi masing-masing 30 menit. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES