Peristiwa Internasional

Putin Batalkan Penyerbuan Pabrik Baja Azovstal Ukraina Setelah Kuasai Mariupol

Kamis, 21 April 2022 - 18:41 | 33.88k
Anggota layanan pasukan pro-Rusia mengendarai kendaraan lapis baja di dekat pabrik Azovstal.(FOTO: New York Post/ Reuters)
Anggota layanan pasukan pro-Rusia mengendarai kendaraan lapis baja di dekat pabrik Azovstal.(FOTO: New York Post/ Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia telah menguasai 80 persen wilayah Mariupol setelah memborbardirnya tanpa henti, dan Presiden Vladimir Putin membatalkan penyerbuan pabrik baja Azovstal yang menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina di sana.

Saat ini Rusia menganggap Mariupol berada di bawah kendalinya, dan pabrik baja Azovstal tetap dalam pengepungan.

Dilansir New York Post, Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis memerintahkan militer Rusia untuk membatalkan rencana untuk nenyerbu pabrik Azovstal di kota pelabuhan Ukraina Mariupol namun ia mengatakan ingin pabrik itu terus diblokade secara tertutup.

Putin memberi perintah kepada Sergei Shoigu, menteri pertahanannya, yang sebelumnya mengatakan kepada Putin bahwa lebih dari 2.000 pejuang Ukraina masih bersembunyi di pabrik besar itu, yang memiliki komponen bawah tanah yang besar.

"Saya menganggap usulan penyerbuan zona industri tidak perlu," kata Putin kepada Shoigu dalam pertemuan yang disiarkan televisi di Kremlin. "Aku memerintahkanmu untuk membatalkannya," katanya kemudian

Putin mengatakan keputusannya untuk tidak menyerbu pabrik Azovstal dimotivasi oleh keinginan untuk melindungi nyawa tentara Rusia. "Tidak perlu naik ke katakombe ini dan merangkak di bawah tanah melalui fasilitas industri ini," katanya. "Blokir saja kawasan industri itu agar lalat tidak bisa lewat," kata dia lagi.

Kepada pejuang Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal itu, Putin mengatakan Rusia akan memperlakukan mereka dengan hormat dan akan memberikan bantuan medis kepada mereka yang terluka.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya itu dengan membasmi orang-orang yang disebutnya sebagai nasionalis berbahaya.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya

Hingga kini menjadi pertanyaan besar mengapa Vladimir Putin tiba-tiba membatalkan penyerbuan Rusia ke pabrik baja Azovstal setelah beberapa hari ia mengeluarkan ultimatum agar tentara Ukraina yang bersembunyi di sana untuk menyerahkan diri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES