Gizi Buruk Empat Bulan 308 Anak-anak Afghanistan Meninggal Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Afghanistan menyebutkan, dalam empat bulan terakhir, 308 anak gizi buruk meninggal, dan lebih dari 200.000 anak menderita gizi buruk.

Dilansir TOLOnews, saluran berita 24/7 pertama di Afghanistan, menurut kementerian, jumlah anak yang menderita gizi buruk meningkat tahun ini.

"Sejak awal 2022 hingga sekarang, tercatat lebih dari dua ratus ribu kasus. Di antaranya ada 60.000 anak yang menderita gizi buruk,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Javid Hajir.

Para pejabat di Rumah Sakit Anak Indira Gandhi, pusat perawatan terbesar untuk anak-anak kurang gizi di negara itu mengatakan, bahwa jumlah anak-anak kekurangan gizi di Kabul meningkat setiap hari.

"Kemiskinan memiliki dampak yang sangat langsung pada keluarga. Itu paling merugikan anak-anak, trrutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun," kata Kepala Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit Anak Indira Gandhi, Mohammad Aref Hassanzai.

"Sebagian besar pasien kami berasal dari provinsi. Saat ini jumlah pasien gizi buruk meningkat dan mayoritas berasal dari provinsi dan juga Kabul sendiri. Kemiskinan dan pengangguran meningkat, itulah sebabnya jumlah pasien dan penyakit meningkat," tambah kepala gizi buruk di Rumah Sakit Anak Indira Gandhi, Hasiba.

Sebelumnya, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan, bahwa krisis ekonomi adalah alasan utama meningkatnya kekurangan gizi di kalangan anak-anak Afghanistan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement