Politik

Sebelum Akhiri Jabatan, Jokowi Diminta Perbaiki Perpecahan Akibat Pilpres 2019

Selasa, 19 April 2022 - 13:11 | 24.60k
Presiden RI Jokowi. (FOTO: Setkab RI).
Presiden RI Jokowi. (FOTO: Setkab RI).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Politikus Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai Presiden RI Jokowi telah berhasil merangkul lawan politik di Pilpres 2019 lalu, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang telah diberikan kedudukan sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pariwisata, Ekonomi Kreatif.

Namun, Kepala Negara dinilai masih perlu menuntaskan kasus pembelahan yang terjadi di masyarakat akibat polarisasi Pilpres 2019 lalu, yang hingga kini belum selesai dan cenderung meningkat ekskalasinya menjelang Pemilu 2024.

"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput itu sebabnya kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi, sebab, kalau bisa, sebelum beliau turun, beliau menyatukan kembali negara kita yang agak terpecah di arus bawah," kata Fahri dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).

Perpecahan-Akibat-Pilpres-2019-b.jpgPolitikus Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah. (FOTO: Gelora)

Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI itu, capaian fisik yang diraih Jokowi dalam pembangunan infrasktur yang masif bisa hilang, jika Indonesia tidak berhasil melakukan rekonsiliasi sesama anak bangsa, serta mengakhiri pembelahan dan polarisasi politik di masyarakat.

"Saya merasa bahwa semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," ujarnya.

Fahri menilai, jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu berhasil merekonsiliasi rakyatnya, maka kesuksesan Jokowi lainnya boleh jadi akan mengikuti.

Dia mengatakan, orang Indonesia saat ini sensitif, sehingga butuh pendekatan dan berbicara dari hati ke hati untuk menuntaskan suatu permasalahan.

"Kalau rekonsiliasinya sukses, maka Pak Jokowi bisa mendapatkan lebih banyak dari yang lain selain rekonsiliasi juga infrastruktur. Buktinya orang sensitif semua," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES