Program STQ SMPIT Al Uswah Tuban Sukses Lahirkan Santri Hafiz Qur’an

TIMESINDONESIA, TUBAN – Sekolah Menengah Islam Terpadu Al Uswah Tuban (SMPIT Al Uswah Tuban) melalui program Super Tahfiz Qur’an (STQ) sukses melahirkan generasi penghafal Qur’an.

Program STQ yang menjadi unggulan sekolah ini mampu mewujudkan cita-cita wali santri. Terbukti dari program ini lahir hafiz-hafizah muda di negeri ini. Terbaru, Citra Sugiono Putri (15) dan Alya Hasnaa Syariifah (15) selesai menghafal 30 juz Al-Qur’an dalam waktu singkat.

Citra Sugiono Putri seusai lulus di MI Unggulan Sabillah Lamongan punya hafalan juz 30. Karena tekadnya ingin hafiz quran 30 juz, ia lantas daftar di SMPIT Al Uswah Tuban. Di kelas 7 ia ikut seleksi program STQ dan akhirnya lulus. Di STQ pertama ia berhasil menghafalkan 9 juz. Lantas di kelas 8, Citra kembali ikut STQ dan mampu menghafal 21 juz. Di kelas 8 semester 2 dia telah bergelar hafiz 30 juz.

Putri dari Sugiono asal Lamongan Jawa Timur ini sukses menjadi hafiz Qur’an di usia 14 tahun. Citra lebih cepat menghafal dengan metode membaca 5-6 kali dalam satu halaman. Setelah itu ia bisa hafal satu halaman full. Setiap hari ia mampu 4-5 halaman alquran. Waktu favoritnya saat menjelang subuh, jam belajar STQ, dan bakda isya’.

Citra sangat termotivasi menjadi hafizah berkat bimbingan intensif dari ustazah Fafa dan tim di SMPIT Al Uswah Tuban. Ia ingin membahagiakan orangtua saat di dunia dan akhirat kelak. Selain itu citra ingin menjadi polisi wanita yang hafiz Qur’an.

“Prinsip yang selalu dipegang yakni jangan pernah membatasi kemampuan. Jika mampu menghafal 30 juz, ya lakukan dengan hati. Insyallah bisa!”, papar gadis cantik ini.

Selain Citra, ada nama Alya Hasnaa Syariifah yang juga hafiz 30 juz. Alya tuntas di kelas 9 semester ganjil. Saat lulus SDIT Al Uswah Jatirogo ia punya juz 30. Saat ikut STQ kelas 7 mampu hafal 9 juz. Lanjut kelas 8 dan 9 selesai 21 juz. Alya ingin terus belajar Al-Qur'an untuk semakin mutqin. Belajar ilmu agama dan kandungan Al-Qur'an. Sebab Alya fokus ke tujuan akhirat baru dunia. Jika akhirat kita dapatkan maka dunia akan mengikutinya.

Fatimah Fahma Mahfudoh selaku pembimbing STQ SMPIT Al Uswah mengatakan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas perlu meyakinkan hati masing-masing anak. Bahwa semua orang bisa hafal Al-Qur'an. Mengenali satu per satu peserta agar saya tahu bagaimana cara mereka menghafal dan kemudian bisa memberi penjelasan pada santri STQ.

“Cara menghafal dengan baik sehingga semakin mudah untuk memperbaiki kualitas pemutqinannya. Mulai dari niat yang lurus, tekad yang kuat, doa dan tawakkal, fokus, penetuan target dan penyetoran hafalan”, katanya Kamis, (14/4/2022)

Trik lain yang Fatimah lakukan ke santri yakni membuat target pribadi untuk santri STQ sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Selalu mengontrol muroja'ah santri dan mewajibkan mereka untuk disimak ketika murojaah. Agar ketika mendapati suatu kesalahan ada yang membenarkan sehingga kualitas hafalan akan semakin bagus. Terus berikan support dan memotivasi mereka itu yang lebih penting, jelasnya.

Dalam pendampingan santri, ia mengaku ada kesulitan ketika mereka kurang terbuka dengan saya, sehingga semakin sulit pula untuk memberikan jalan keluar pada santri, jelas guru yang hafiz Qur’an ini.

Fatimah berhap untuk santri STQ yang belum bisa mengkhatamkan 30 juz tetap semangat. Ziyadah secepatnya murojaah selamanya. Bagi yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz yang selalu saya tekankan pada santri adalah menyelesaikan hafalan 30 juz itu umpama peletakan batu pertama.

"Yang mana kita harus membuat pondasi dan menjadikannya sebagai bangunan yang sangat indah. Harapan saya di sini semoga santri bisa melengkapi pondasi itu dengan istikamah murojaah dan menjaga Al-Qur'an. Agar selalu bersemayam di hati mereka sampai ajal menjemput. Semoga Allah istikamahkan kami semua untuk selalu berinteraksi dengan kalamNya. Semoga Al-Qur'an bisa menjadi syafaat untuk kita semua," kata pembimbing STQ SMPIT Al Uswah Tuban ini . (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement