CEK FAKTA: Salah, Video Bayi Baru Lahir Ditembak Ayah Kandungnya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar video di media sosial dengan narasi tentang bayi perempuan baru lahir yang ditembak ayahnya. Video pendek tersebut dipublikasikan kanal YouTube creator media melalui fitur YouTube Shorts pada 30 Maret 2022. 

Dalam narasi disebutkan ayah bayi tersebut tega menembak si bayi karena menginginkan anak laki-laki.

Berikut narasi yang terdapat dalam video:

sadis bnget hya krna menginginkan bayi laki" suami tega menembak bayi kandungan sendr yg baru lahir karna yg dilahirkan sang istri adalah bayi perempuanyg tenng ya surga menantimu

yang seharusnya ayah jadi cinta pertamanya malah jadi pembunuh sadis putrinya sendri dasar ga punya hati BIADAB

Sumber: https://www.youtube.com/shorts/8JRjREccLFs

Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA

Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video bayi yang yang ditembak ayah kandungnya. Dari penelusuran dengan mesin pencari, ditemukan fakta bahwa video tersebut sebelumnya diunggah oleh akun TikTok @muhammadmuize.

Pengguna akun @muhammadmuize mengunggah video bayi tersebut pada 16 Februari 2022.

Sumber: TikTok/@muhammadmuize

Mengutip turnbackhoax.id, kasus penembakan bayi oleh ayah kandungnya memang benar terjadi di Pakistan pada 5 Maret 2022. Namun, wajah bayi yang menjadi korban tidak sesuai dengan wajah bayi dalam video yang disebarkan.

Sumber: [SALAH] Video Bayi Pakistan Berusia 7 Hari yang Ditembak Ayah Kandungnya pada 5 Maret 2022 | Turnbackhoax

Dalam artikel yang dipublikan oleh Mirror, berjudul “Evil dad who really wanted a baby boy ‘shoots dead his seven-day-old girl’”  menyertakan foto sebenarnya yang menunjukkan wajah bayi yang menjadi korban. 

Sumber: Evil dad who really wanted a baby boy 'shoots dead his seven-day-old girl' | Mirror

KESIMPULAN

Menurut penelusuran TIMES Indonesia, video yang diunggah oleh kanal YouTube “creator media” melalui fitur YouTube Shorts tersebut, salah.
Faktanya, video tersebut berasal dari unggahan akun TikTok @muhammadmuize pada 16 Februari 2022. 

Menurut misinformasi/disinformasi yang dikategorikan oleh FirstDraft, informasi tersebut termasuk dalam kategori false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

---

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 24 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement