Gaya Hidup

Ini Dia Cara Agar Tak Bingung Mengatur Keuangan Jelang Lebaran

Kamis, 14 April 2022 - 03:43 | 69.87k
Ilustrasi mengatur keuangan.
Ilustrasi mengatur keuangan.

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pasang surut keuangan dalam kehidupan yang sederhana itu sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Dan kita harus bisa meminit dan mampu bisa mengatur keuangan kita di saat puasa dan menjelang lebaran.

Apalagi untuk menyiapkan segala sesuatu untuk lebaran nanti. Terkadang kita lepas kendali dalam berbelanja untuk persiapan lebaran, sehingga seusai lebaran kita kebingungan. 

Mengatur keuangan untuk persiapan mudik lebaran haruslah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Atau kalau tidak kita akan terjebak dalam kebingunan mengatur keuangan kita. 

Belanja aneka kebutuhan lebaran seperti bahan makanan, kue-kue lebaran, pakaian dan lainnya seolah sudah menjadi hal yang wajib dilakukan. Lalu, bagaimana agar jelang lebaran kali ini bisa menahan diri dan tidak boros?

Pakar Ekonomi yang Dosen Fakultas Ekonomi Universiatas Panca Marga Probolinggo, Dr. Judi Suharsono mengatakan, bahwa sangatlah penting bagi kita untuk mengatur keuangan, utamanya jelang lebaran. Ini agar nanti setelah ebaran kita tidak terjebak dalam kebingungan untuk mengatur keuangan dari awal lagi.

Judi, yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Darul ‘Ulum Jombang, ini juga menjelaskan, ada baiknya semenjak jauh hari kita menyisihkan sebagian dari gaji untuk kegiatan lebaran ini, sehingga tidak menggangu aspek keuangan rutin rumah tangga. 

“Meski demikian tak perlu berkecil hati, bagi yang belum sempat mengadakan persiapan khusus terkait keuangan beberapa bulan sebelumnya,” terang Sekretaris Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia Jawa Timur (2022-2026) ini. 

Berikut tips untuk mengatur keuangan melaksanakan lebaran dengan penuh sukacita:

1. Rayakan Lebaran Yang Sesuai dengan Kondisi Keuangan

Tidak perlu berlebihan di dalam menyikapi lebaran yang terpenting adalah sesuaikan dengan kondisi keuangan yang kita miliki jika kita hanya memiliki satu kali gaji (atau dengan istilah uang THR) maka pergunakan uang THR tersebut dengan bijaksana. 

Pisahkan THR dengan gaji bulan depan yang biasanya diberikan bersamaan juga menyambut hari lebaran, sehingga akan berakibat gaji bulan depan tidak akan ikut terpakai saat lebaran. 

Karena jika gaji tersebut sampai ikut terpakai dalam pengeluaran lebaran akan mengakibatkan bulan setelah lebaran kita akan merasakan hambatan dalam aktivitas finansial atau belanja bulanan yang akan datang jadi terganggu.

2. Hindari Berutang 

Hindari berutang untuk membeli kebutuhan lebaran karena hal ini akan menjadi beban pada bulan-bulan berikutnya. Jika beban utang terlalu tinggi bisa mempengaruhi stabilitas keuangan dan bahkan bisa memicu permasalahan baru. 

Yang terpenting ialah mulai saat ini adalah membiasakan untuk menyisihkan bagian dari uang yang kita peroleh dari gaji atau tambahan-tambahan lain untuk persiapan lebaran di tahun yang akan datang. 

3. Pilih Alat Transportasi Sederhana Saat Mudik

Tidak perlu gengsi jika harus berlebaran dengan menggunakan alat transportasi sederhana (sepeda motor atau kendaraan umum). Hindari sewa kendaraan pribadi jika tidak benar-benar mendesak, karena biasanya harganya sampai naik tiga kali lipat dari harga hari biasa. 

Banyak kata bijak menyatakan bahwa berapapun pendapatan yang kita peroleh akan cukup untuk kehidupan kita tetapi pendapatan tadi akan kurang apabila kita membiayai gaya hidup. Jadilah seperti apa adanya, yang akan lebih indah dibanding dipaksakan mengikuti gaya hidup orang lain.

4. Hindari Pamer Kekayaan di Saat Bertemu Keluarga Besar Atau Teman 

Di beberapa daerah terdapat kebiasaan masyarakat jika mendekati lebaran akan berlomba membeli perhiasan emas yang dipakai pada saat pada saat hari raya dan jika hari raya telah usai mereka menjual kembali perhiasan tersebut. 

Akibatnya harga perhiasan mengalami selisih antara pembelian dan penjualan, dimana dipastikan jika melakukan hal ini akan mengakibatkan kerugian. Hal ini berlaku pula untuk pembelian kompulsif barang mewah lain yang kadang harga jualnya justru tidak setinggi logam mulia, atau bahkan tidak laku jika dijual kembali.

5. Batasi Penggunaan Uang Secara Elektronik Atau Bertransaksi Dengan Uang Elektronik. 

Tansaksi Elektronik terkadang tanpa kita sadari membuat beban tagihan tinggi atau cepatnya pengurangan uang di rekening kita. 

Jadi lebih indah apabila kita akan mengeluarkan uang elektronik betul-betul diadakan pembatasan dan dalam jumlah tertentu sesuai anggaran yang wajar. Apabila dirasakan sudah melebihi anggaran, maka sebaiknya transaksi tidak dilanjutkan. 

Berhati-hatilah juga dengan sistem pembayaran akhir atau istilahnya “pay later” karena istilah ini cukup menyamarkan pengeluaran dan kita merasa bahwa saat itu uang kita tidak berkurang tetapi kita bisa memperoleh barang. 

Padahal dengan “pay later” tersebut di bulan berikutnya menjadi beban yang cukup berat bagi kita. Ingatlah bahwa lebaran bukan akhir segalanya dan bukan berarti semua simpanan kita harus habis, karena di bulan berikutnya kita harus tetap hidup dengan keluarga yang membutuhkan biaya.

6. Lakukan penyimpanan khusus pada rekening yang tidak ber ATM

Secara umum bisa dilakukan dengan menyisihkan dana THR yang tidak semua dipergunakan untuk kegiatan lebaran dan sisakan untuk kegiatan lain setelah lebaran pula. Intinya perolehan berapa pun yang kita terima untuk persiapan lebaran, hendaknya tidak dipergunakan secara keseluruhan untuk kegiatan lebaran saja, sisihkan untuk keperluan-keperluan lain yang mungkin terjadi dan tidak kita sadari kejadian tersebut pada saat lebaran. 

7. Hindari membeli hal-hal yang tidak perlu 

Yang bisa dikatakan sebagai tanda sukacita di hari lebaran misalnya menghamburkan uang untuk membeli banyak petasan, kembang api, dan hal-hal lain yang kira-kira jika itu tidak dilakukan tidak akan mengurangi makna lebaran. 

Lakukan lebaran dengan sederhana namun penuh khidmat dan keakraban. Pertemuan keluarga besar lebih penting dan indah dibandingkan dengan menghabiskan uang untuk menyulut kembang api dan petasan yang justru lebih sering merugikan dan mengganggu orang lain.

8. Ada bagian harta orang lain di harta kita. 

Ini perlu disadari dan harus kita lakukan karena ini bagian dari perintah agama harta yang kita miliki tetap harus kita sisihkan untuk orang lain yang lebih membutuhkan dan ini ini sifatnya wajib, sehingga saat kita sudah mengumpulkan dana tersebut hendaknya dilakukan pengurangan terlebih dahulu agar kewajiban kita terpenuhi. 

Misalnya digunakan untuk zakat fitrah, sedekah dll, serta jangan lupa yang terindah adalah memberi bagian kebahagiaan kepada kedua orang tua, sisihkan terlebih dahulu dan ini adalah bagian dari surga kita.

Demikian gambaran ringan tentang tips untuk bahagia di hari lebaran dan tidak menggangu aktivitas keuangan setelah lebaran usai. Apalagi di Lebaran 1443 H ini adalah lebaran pertama yang diperbolehkan Pemerintah untuk melaksanakan mudik bertemu keluarga besar di kampung halaman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES