Kunci Mendapatkan Ramadan yang Berkualitas

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Ramadan adalah bulan suci penuh keistimewaan bagi seluruh umat Islam. Kehadirannya wajib dimaknai. Sebab, tanpa pemaknaan, Ramadhan menjadi rutinitas. Bulan suci Ramadhan menawarkan banyak  peluang. Didalamnya terdapat banyak amalan yang memiliki nilai pahala tinggi. Namun, keutamaan-keutamaan itu tidak diperoleh secara otomatis, diperlukan kesungguhan yang kuat dan ikhtiar agar peluang emas itu bisa diraih secara maksimal.

Salah satu kiat memaksimalkan peluang pada bulan ini adalah memperlakukan Ramadhan seperti Ramadhan perpisahan. Suatu ketika seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW meminta nasihat. Nabi berkata, “Jika engkau berdiri melaksanakan shalat, maka shalatlah seperti shalat perpisahan.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Majah).

Pesan di atas memang berkaitan dengan shalat, tapi substansi nasihat itu dapat kita hadirkan juga dalam ibadah pada bulan suci Ramadhan. Kita bisa meraih Ramadhan yang berkualitas dengan memperlakukannya seolah Ramadhan tahun ini adalah yang terakhir. Jika kita seakan menganggap Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir untuk kita, tidak akan ada rasa santai dan berleha-laha sehingga muncul rasa untuk terus bisa beribadah dan beramal shalih di sepanjang waktunya.

Ada beberapa kiat atau tips agar kita memiliki kunci meraih kualitas ibadah di Bulan Ramadhan:
Pertama adalah menjaga keikhlasan dalam ibadah. Pada bulan Ramadhan, amalan dilipatgandakan dengan syarat apabila amalan itu berpijak pada keikhlasan. Keikhlasan sangat berpengaruh pada nilai pahala yang kita dapatkan dari suatu amalan. Sebagian ulama salaf berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil di mata manusia, besar nilainya di sisi Allah karena niat yang ikhlas. Dan, betapa banyak amalan yang besar di mata manusia, tapi kecil pahalanya di sisi Allah juga karena niat.” (Kitab Tazkiyatunnufus wa tarbiyatuha).

Ikhlas adalah ketika Engkau melupakan penilaian manusia karena fokus mencari penilaian Allah. Salah satu upaya nyata untuk meraih keikhlasan adalah beramal murni mencari penilaian Allah, bukan mencari penilaian dan sekedar pujian manusia.

Kedua adalah menjaga ibadah agar tetap sesuai sunah Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam.

Semangat beramal tentu sangat terasa peningkatannya pada bulan Ramadhan. Semangat ini butuh panduan dan dasar kuat  agar amalan yang kita lakukan ketika pada posisi melesat , tidak meleset dari syariat dan ajaran Rasullullah. 

Ketiga dengan selalu bermunajat kepada Allah. Seluruh ikhtiar yang diupayakan  akan mencapai tujuannya jika mendapat taufiq dari Allah. Jalur untuk mendapatkannya adalah memperbanyak doa. Doa merupakan senjata seorang mukmin, artinya berdoa untuk selalu memohon petunjuk dan ridha Allah menjadi kunci agar Ramadhan menjadi berkualitas.

Menerapkan kiat diatas merupakan bukti kuat keseriusan kita dalam meraih Ramadhan berkualitas. Seseorang  yang serius dan bersungguh-sungguh akan selalu dinaungi taufik dan pertolongan Allah (QS al-Ankabut: 69). Semoga Allah melimpahkan taufiq dan ma’unah agar kita mampu memaksimalkan ibadah pada bulan yang mulia ini.

***

*) Oleh: Hendy Kurniawan, M.Pd, Pengurus Lembaga Dakwah atau LD PCNU Sleman Bidang Ruqyah Aswaja.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement