Kesehatan

Probiotik Multistrain; Redakan Radang Bandel hingga Selesaikan Akar Penyakit tanpa Efek Samping

Kamis, 07 April 2022 - 09:11 | 88.25k
Founder AMRO Institute Ge Recta Geson memaparkan hasil risetnya di Rumah Sakit RKZ Malang.
Founder AMRO Institute Ge Recta Geson memaparkan hasil risetnya di Rumah Sakit RKZ Malang.

TIMESINDONESIA, MALANGAMRO Institute kembali meneliti manfaat probiotik multistrain. Kali ini terkait fungsinya meredakan keradangan (inflamasi). Hal ini terungkap dalam sesi paparan Lembaga Riset Mikrobiota asal Surabaya ini di Rumah Sakit RKZ Surabaya, Rabu (6/4/2022).

Founder AMRO Institute Ge Recta Geson dalam paparannya mengatakan, inflamasi atau radang adalah respons tubuh untuk melawan jejas yang dapat membahayakan tubuh. Seperti patogen, racun, dan sel yang rusak. Banyak penyakit yang berhubungan dengan keradangan kronis (seperti pada gambar di bawah ini). 

PRO-EM.jpg

Selama ini, inflamasi diredakan dengan obat golongan steroid yang dikenal dengan sebutan anti inflamasi. Karena obat ini mempunyai efek yang kuat dalam meredakan radang, apapun penyebab radangnya (jejas) dan di organ manapun. 

"Beberapa penyakit keradangan yang kerap diobati dengan steroid adalah asma, rematik, radang usus, radang ginjal, radang mata," jelas Recta.

Selain itu, steroid ini juga digunakan pada penyakit karena respon imun yang berlebihan. Seperti berbagai jenis alergi, lupus dan autoimun. 

Founder-AMRO-Institute-Ge-Recta-Geson-2.jpg

Karena sifatnya yang menurunkan sistem kekebalan, steroid juga dapat digunakan untuk pasien yang baru menjalani transplantasi organ. Untuk mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ yang dicangkokkan.

Begitu banyaknya penggunaan steroid, sempat menjadi primadona dunia kedokteran pada saat awalnya. Keefektifannya dalam membantu penyembuhan banyak macam penyakit keradangan membuat namanya kian melambung.

"Bahkan saking terkesannya, para pasien dan para penggiat dunia medis menyebutnya obat dewa," tandas peraih Positive News Maker Jatim 2021 Anugerah TIMES Indonesia (ATI) ini.

Namun seiring dengan kegunaannya yang sakti, lambat laun orang mulai menemukan beberapa efek samping dari penggunaan steroid ini. Terutama pada penggunaan dalam jangka waktu yang lama atau tanpa resep dokter.

Efek samping steroid ternyata cukup banyak. Antara lain: meningkatkan resiko diabetes, tulang mudah patah atau osteoporosis, menghambat pertumbuhan anak-anak. Menyebabkan kegemukan pada bagian tubuh tertentu (wajah, bahu, perut), menurunkan kekebalan tubuh sehingga rentan dengan infeksi dan kanker. 

"Selain itu juga bisa meningkatkan resiko hipertensi karena menahan garam di dalam tubuh dan menyebabkan gastritis atau peradangan lambung," jelasnya. 

Apakah ada kandidat obat yang memiliki aktivitas anti inflamasi seperti steroid tapi tidak menimbulkan efek samping Recta memaparkan, probiotik telah lama dilaporkan memiliki peran dalam menekan radang sebagai usaha tubuh untuk memulihkan dirinya sendiri. 

PRO-EM-2.jpg

 

Penelitian AMRO Institute membuktikan bahwa ekstrak probiotik multistrain dapat menurunkan level sitokin proinflamasi IL-1beta, IL-8, IFN-gama dan TGF-beta pada sel RAW 264.7 setelah diinduksi dengan LPS (metabolit patogen Escherichia Coli). 

Hasilnya mengejutkan. Bahwa extrak probiotik multistrain dapat menaikan level sitokin anti inflamasi IL-10 pada sel RAW 264.7 setelah mengalami penurunan akibat induksi LPS. 

"Dapat disimpulkan eksrak probiotik multistrain memiliki aktivitas anti inflamasi dengan menurunkan level sitokin proinflamasi dan menaikkan level sitokin anti inflamasi sampai terjadi keseimbangan antara kedua sitokin (respon imun) ini," jelas Recta.

Di sini bisa dilihat bahwa terbangun keseimbangan respon imun adalah karakter yang disukai  untuk terapi jangka panjang penyakit keradangan kronis. Kekebalan tubuh penderita tidak menurun sehingga rentan dengan infeksi dan kanker. 

Apakah probiotik multistrain meredakan keradangan sekaligus menyelesaikan akar penyakit? Menurut Recta, metabolit patogen seperti LPS (sebagai pemicu radang dalam riset AMRO Institute) dan TMAO sering menjadi pemicu keradangan kronis penyebab penyakit kronis. 

"Manakala patogen melebihi proporsinya, lebih dari 20%, maka permeabilitas usus meningkat sehingga terjadi kebocoran (leaky gut) sehingga metabolit patogen masuk kedalam darah memicu keradangan kronis," jelas Recta. 

"Suplementasi probiotik multistrain dapat menekan patogen sehingga mikrobiota kembali seimbang. Mikrobiota yang seimbang pada gilirannya menyeimbangkan respon imun. Lalu keradangan kronis mereda," tambahnya.

Di sinilah PRO EM-1 sebagai probiotik multistrain yang hidup dengan metabolit aktifnya. Metabolitnya memiliki aktivitas anti inflamasi dan immuno-balance dan probiotiknya merestorasi mikrobiota yang rusak (dysbiosis). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES