Kopi TIMES

Merawat Jagat dan Tradisi Keislaman di Bulan Ramadan

Rabu, 06 April 2022 - 19:40 | 43.76k
Suaeb Qury, Ketua Komisi Informasi NTB
Suaeb Qury, Ketua Komisi Informasi NTB

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bulan suci Ramadan 1443 H  telah tiba dan bertepatan dengan tanggal 3 April 2022. Kini, suasana Ramadhan sedikit longgar dari aturan  prokes covid19 yang sudah semakin mengikis dalam memori masyarakat. Dan khawatiran umat Islam akan covid 19 sudah terbiasa dan bisa dengan cepat menyusuikan.

Begitu tingginya tingkat kesadaran dan kepatuhan akan ajaran agama dan perintah Ulil Amri pun, menjadi contoh bagi bangsa lain, betapa tidak pengaturan shaf dan untuk tidak beraktivitas di bulan ramadhan pada 2 tahun terakhir, bisa dijalankan dengan baik oleh umat Islam. Dan itulah gambaran keIslaman dan keIndonesian  yang paripurna dijalankan oleh umat Islam di Indonesia.

Bulan Ramadan kali ini pun masih seperti tahun-tahun sebelumnya, dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Bulan Ramadan pun rawan akan mobilitas para penduduk, yang tentu berakibat pada penularan virus Covid-19. Apalagi, saat ini varian Omicron jauh lebih menular ketimbang varian sebelumnya.

Pemerintah telah memantau pergerakan masyarakat terutama menjelang Ramadhan dan Lebaran agak tidak terjadi kerumunan demi mencegah kenaikan penyebaran Covid-19. Meski demikian, bulan puasa, ada aktivitas yang menyebabkan masyarakat berkumpul mulai dari salat tarawih, sampai nanti saat Hari Raya.

Berkaca dari pengalaman tahun lalu, pemerintah telah berhasil mengendalikan mobilitas masyarakat selama bulan Ramadan. Namun saat Idul Fitri, terjadi peningkatan mobilitas sehingga kasus Covid-19 di Indonesia mengalami puncaknya pada Juni-Juli 2021.

Karena itu, kita perlu belajar dari pengalaman itu. Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga. Kalau semua bisa disiplin, menerapkan 5M, di sisi lain pemerintah juga konsisten 3T, itu akan sangat luar biasa. Varian Omicron, sebenarnya muncul pertama kali di Afrika Selatan pada November 2021 dan bukan turunan dari varian Delta yang muncul pada gelombang kedua.

Kalau melihat negara-negara lain, prediksi puncak kasus Covid-19 khususnya varian Omicron, muncul dalam dua sampai tiga bulan sejak kasus pertama terdeteksi. Kemungkinan pola yang sama juga terjadi di Indonesia. Varian Omicron memang menyebabkan penularan Covid-19 menjadi lebih cepat. Pasalnya, varian tersebut memiliki jumlah mutasi yang lebih banyak dibandingkan varian-varian yang muncul sebelumnya. Mutasi tersebut dapat membuat Omicron bisa lebih beradaptasi dengan lingkungannya.

Mengembalikan semangat dan ikhtiar dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan,bagi umat Islam di dua tahun terakhir yang dilanda covid 19,seoalah jagat raya ini sudah mulai bersahabat dan menerima kenyataan dengan kondisi yang sebenarnya bagi bangsa Indonesia dan khususnya umat muslim indonesia.

Dan aktivitas masyarakat sudah berjalan secara normal dan walaupun tanpa dibatasi oleh aturan yang sudah ada dan ditetapkan oleh pemerintah. Bisa dilihat diberbagai pusat keramaian, seperti dipasar dan pusat pembelanjaan (mall dan episentrum,begitu juga dengan para defagang kaki lima dan para penjual ta'j ramadhan dipinggir jalan dan tratoar di Mataram serta di berbagai kabupaten kota di NTB khususnya.

Mengisi bulan dengan berbagai amalan dan ibadah yang menjadi rutinitas umat muslim se-(entero dunia yakni berbagi kebahagiaan, buka bersama, takjil,tadarusan dan tarawih serta banyak lagi ibadah lainnya di bulan ramadhan. Walau ditengah himpitan harga bahan pokok yang semakin melonjak, harga BBM juga ikut naik serta harga minyak goreng yang belum stabil.

Pesona  Ramadhan

Mengambil hikmah dan makna dari banyak pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya yang berbuat baik dan menjalankan puasa dengan penuh keimanan dengan ganjaran pahala 700 derajat. Maka, persembahan terbaik bagi hamba atas RabNnya dibulan ramadhan yakni sepenuhnya menjakan perintah berpuasa. Dan bulan ramadhan yang dipahami oleh umat Islam pada umumnya muslim di Indonesia adalah apa yang sudah berjalan dan ditetapkan dalam ajaran agama dan tradisi yang  diwarisi oleh para ulama.

Dan itulah pesona ramadhan yang digambarkan dalam kebiasaan umat Islam di Indonesia. Apa itu pesona ramadhan yang biasa dan sudah ada sejak jaman dahulu yakni cara membagi hasil bumi dan makanan antara satu dengan yang lain. Dalam konteks kekinian adalah berbagi tak'jil dan berbuka bersama. Dan siapun itu, bisa melakukan tanpa melihat kelas dan status sosial untuk berbagi takjil dan berbuka puasa bersama.

Dengan begitu, berrpuas dibulan ramadhanlah segala problem sosial yang melilit masyarakat dan khususnya umat muslim di Indonesia menjadi solusi. Tradisi membagi kebahagian dan amal kebaikan dengan berbagai model yakni santunan dan berbagi takjil ramadhan. Dan inilah spirit keIslaman Nusantara yang sudah berjalan dan sejak islamam hadir di Negeri Ini.

Dan khususnya bagi umat Islam di bumi seribu masjid pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Mengiasi dan mengisi ramadhan sudah terlihat dengan berbagai macam kegiatan dalam menyambut ramadhan. Ada yang melakukan pewai obor keliling dan ada juga yang melakukan ziarah makam dan mengundang sanak famili berdoa di rumah masing-masing dalam  menyambut ramadhan.

Semoga kebaikan dan amal ibadah ramadhan yang akan kita jalankan di tahun 2022 ini, berkualitas dari tahun sebelumnya dan sembari memohon ridho Allah SWT kita diberikan kesehatan dan kesalehan sosial sebagai wujud dari kepedulian sosial.

Dan di bulan ramadhan juga ini, akan  memperkuat jalinan spiritual keagamaan secara individu dan meningkatkan  perjumpaan kemanusiaan yang posistif, guna membangkitkan semangat keIslaman  dan ke Indonesian kita dalam merawat tradisi KeIslaman Nusantara.

 

***

 

*) Oleh: Suaeb Qury, Ketua Komisi Informasi NTB

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES