Artis Sinetron Asal Tasikmalaya Kembali ke Dunia Hiburan
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Euis Sri Junita pemeran Larasati dalam sinetron berjudul "Jenglot", kini mulai berancang-ancang untuk kembali ke dunia hiburan.
Artis tahun 90-an Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tasikmalaya ini tengah mempersiapkan cover Tembang bertajuk "Bunga Mawar" yang jadi salah satu lagu hits The Mercys.
"Kami masih menyelesaikan videoclipnya. Insayaalloh pertengahan ramadan ini bisa rilis di chanel youtube pribadi saya. ditunggu ya," ujar Euis, Rabu (6/4/2022).
Aktivitas di berbagai organisasi dan aktivitas bisnis yang ia lakoni hampir dua dasawarsa rupanya membuat ia lumayan penat. Untuk menghilangkan kepenatan dirinya mencoba kembali berkarya di dunia yang sempat melambungkan namanya.
Euis Sri Junita pemeran Larasati dalam sinetron Jenglot saat melantunkan sebuah lagu dalam pembuatan videoklip di Kota Tasikmalaya, beberapa hari yang lalu (Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
"Memang habitat dunia saya yang satu ini tidak bisa ditinggalkan begitu saja, makanya saat penat datang, saya coba kembali ke jalur hiburan. Selingan saja sih, tetapi mudah-mudahan bisa diterima penggemar musik Tasikmalaya," ungkapnya di sela proses pembuatan videoklip.
Artis yang sempat sukses main sinetron, film serta album tembang sunda ini juga punya rumah produksi bernama Sabela Production, dibawah bendera Sabela Production, single parents ini juga banyak memproduseri penyanyi Tasikmalaya lainnya.
Selain jago akting, pemilik bibir tipis dan murah senyum ini memiliki suara yang khas. Tak hanya mengisi waktu luang, penyanyi yang kini aktif sebagai Sekretaris DPD Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Jabar itu juga ingin memberi motivasi bagi penyanyi muda untuk tetap eksis di dunia yang tengah dijalani.
"Kalau emak-emak kolonial masih mau dan bisa berkarya, masa kalangan milenial gak tertantang," kata penyanyi yang tengah menyelesaikan program S-2 nya itu.
Proyek cover lagu The Mercys tersebut juga dibuat karena dirinya mengaku punya kenangan dengan lagu yang melegenda itu. "Ada cerita berkesan pastinya dengan lagu ini. Saya juga senang bunga mawar. Jadi saya putuskan untuk mengkover lagu tersebut dengan sentuhan genre lain, " ujar dia.
Sebagai aktivis perempuan yang berafiliasi dengan sebuah partai reformis ini, ia pun ingin memberi semacam pesan dan ajakan bahwa kaum perempuan harus berani tampil guna berinovasi dengan bidang keahlian yang dimilikinya.
"Kaum hawa juga harus buktikan bahwa perempuan yang kreatif bisa tetap berkarya dan syukur-syukur menghasilkan fulus," ucap Euis Sri Junita. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |