Metatimes

Lucky Chandra, Sosok NFT Expert yang Mengedukasi Blockchain

Rabu, 06 April 2022 - 12:03 | 48.09k
Profile Lucky Chandra yang menekuni NFT. (Foto: dok. Pribadi)
Profile Lucky Chandra yang menekuni NFT. (Foto: dok. Pribadi)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Melihat peluang besar pasar NFT (Non-Fungible Token) di Indonesia, Lucky Chandra ingin mengajak para milenial mengenal lebih dalam bidang blockchain

Pebisnis jam tangan sekaligus mentor di bidang blockchain khususnya NFT dan kripto ini mendalami bidang tersebut beberapa tahun terakhir.  Ia juga kerap membagikan informasi terkait NFT dalam Instagram official @luckchan dan ditonton puluhan ribu orang.

Pria yang akrab disapa Lucky ini menuturkan, dalam perkembangan era digital yang masif seperti saat ini, keberadaan NFT semakin eksis. 

"NFT bisa dijadikan sarana investasi dan mendapatkan penghasilan. Seperti yang kemarin viral, Ghozali, di mana dia menjual foto selfie miliknya di marketplace NFT dan berhasil meraup untung puluhan juta rupiah dalam sekejap. Melihat peluang ini, memahami NFT menjadi penting," ungkap Pria berumur 30 tahun ini.

Pria kelahiran April 1992 ini mengatakan, ia ingin turut memfasilitasi para pemula yang ingin mengenal bidang NFT. Ia juga bisa menjadi salah satu sumber informasi untuk orang-orang yang ingin memulai dan belajar tentang dunia NFT. 

"Karena kalau dilihat secara garis besar orang yang menjadi pakar di dunia NFT sangat sedikit khususnya di Indonesia. Padahal, potensi NFT sangat besar ke depannya. Penggunaan teknologi blockchain yang semakin masif tidak bisa dielakkan menjadi daya tarik tersendiri khususnya di dunia NFT," ungkapnya pada TIMES Indonesia.

Peluang NFT, lanjutnya, sangatlah besar, baik sebagai investor maupun creator. Banyak seniman yang memulai karirnya di NFT dan sangat dihargai sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih. 

Lucky-Chandra-b.jpg

Seringkali seniman dipandang sebelah mata oleh publik, namun dengan adanya NFT ini, seniman bisa jauh lebih dikenal dan tentunya mendapatkan benefit penjualan karya mereka secara signifikan. 

"Dari sisi investor juga bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat baik jangka pendek maupun jangka panjang tergantung project NFT yang dibeli," ungkap laki-laki berkacamata ini.

Lucky kemudian ingin mengedukasi masyarakat supaya lebih melek teknologi dan update ilmu tentang NFT. Menurutnya, kebanyakan masyarakat khususnya di Indonesia hanya mengenal NFT dari Ghozali yang viral karena foto selfie. 

Padahal menurutnya, potensi NFT bukan hanya sekedar iseng menjual foto selfie yang dijadikan NFT dan berharap mendapatkan pundi-pundi uang dengan mudah. 

"Utilitas NFT banyak dan bisa diterapkan hampir ke semua bidang industri sehingga bisa dengan mudah beradaptasi dengan yang lainnya," tambahnya. 

Lucky menarget kalangan milenial dan generasi Z, walaupun tidak menutup kemungkinan gen X yang memang dari awal sudah menyukai seni fisik bisa diedukasi untuk pengetahuan tentang bahwa ada juga seni digital dalam bentuk NFT. 

Ia berharap, masyarakat Indonesia bisa lebih teredukasi khususnya tentang NFT. Karena, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak project NFT di luaran sana juga bisa berpotensi menjadi tindak penipuan dan tentunya akan merugikan investor. 

"Harapannya juga semoga masyarakat melek teknologi, sehingga tidak lagi meremehkan NFT yang seringkali diejek hanya berupa gambar yang bisa disimpan oleh siapa saja namun kok bernilai jutaan rupiah. Padahal, dengan pengetahuan yang cukup justru itu bisa menjadi potensi besar untuk dikerjakan," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES