Politik

Jokowi Hanya Butuh 10 Menit untuk Menghentikan Isu Penundaan Pemilu 2024 

Senin, 04 April 2022 - 12:07 | 59.94k
Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). (FOTO: ANTARA FOTO/Akbar Gumay)
Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). (FOTO: ANTARA FOTO/Akbar Gumay)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat Politik Indonesia, Hendri Satrio menyebut isu pendundaan Pemilu 2024 akan selesai jika Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) berani memutuskan. Dia yakin semua itu akan selesai dalam 10 jika Jokowi mengucapkan 'mari kita sukseskan pemilu 2024'.

Hendri Satrio menjelaskan, kenyataannya tidak ada ketegasan presiden Jokowi untuk menolak penundaan Pemilu 2024. Justru kata Hendri, Jokowi bermain cuci tangan seputar isu pendundaan pemilu dengan memunculkan Luhut Binsar Panjaitan. 

Dia yakin, kalau Presiden Jokowi berani menolak penundaan pemilu 2024 seharunya, berani juga menegur Menterinya agar tidak mendukung penundaan Pemilu.

"Presiden Jokowi hanya perlu kurang dari 10 detik untuk mengatakan 'Mari kita sukseskan Pemilu 14 Februari 2024!'," ujar Hendri dalam akun Twitter pribadinya @satriohendri, Senin (4/4/2022).

Menurut Hendri, kata tersebut dapat menunjukkan posisi Presiden berada di pihak mana. Tentunya, juga dapat meminimalisir isu 3 periode yang terus menjadi bola liar di masyarakat. Dia meminta pemerintah mengambil peran untuk menghentikan isu itu.

"Setelah katakan itu, isu tentang penundaan Pemilu, penambahan masa kekuasaan 3 periode otomatis mereda. Tapi entah mengapa sulit sekali terjadi," tegas Hendri Satrio.

Hendri-Satrio.jpgPengamat Politik Indonesia, Hendri Satrio saat menyampaikan materinya (foto: Dokumen/Kedai Kopi)

Sementara itu, presiden Jokowi berterima kasih kepada masyarakat yang sampai saat ini terus memberikan dukungan agar mendukung penundaan Pemilu 2024. Dia yakin semua usulan itu baik, tapi mengajak semuanya taaat kepada hukum.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangannya seusai meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu 30 Maret 2022.

"Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya," kata Presiden. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES