Kesehatan

Spesialis Saraf RSHS Slawi Berbagi Pengetahuan Soal Gejala Penyakit Stroke

Selasa, 29 Maret 2022 - 19:35 | 154.79k
Dokter Spesialis Saraf RS Harapan Sehat Slawi, dr Nieke Indrawati Haryono (Foto : istimewa)
Dokter Spesialis Saraf RS Harapan Sehat Slawi, dr Nieke Indrawati Haryono (Foto : istimewa)

TIMESINDONESIA, TEGAL – Dokter Spesialis Saraf atau Neurologi dari Rumah Sakit Harapan Sehat Slawi (RSHS Slawi), dr Nieke Indrawati Haryono berbagi informasi soal penyakit saraf yang paling sering dikeluhkan masyarakat yakni penyakit stroke.

Dokter spesialis dari lulusan Undip itu mengatakan bahwa masih banyak yang paham tentang gejala stroke sehingga tidak langsung membawa ke rumah sakit.

Hal itu akan mengakitbatkan keterlambatan penanganan. Dan yang paling berbahaya yakni gejala sisa yang bisa menyebabkan cacat seumur hidup.

Penyakit stroke yang paling penting diketahui masyarakat diantaranya adalah kejadian mendadak.

“Bisa saja dari bangun tidur, pada saat aktivitas tinggi seperti olahraga, rapat dan lain sebagainya sehingga yang terjadi ketika pasien mengalami tiba-tiba terjatuh dan tidak sadar atau tidak bisa bicara, menjadi pelo, lemah separuh badan atau kesemutan separuh badan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/3/2022).

Sebagaimana diketahui, lanjut dr Nieke, seandainya masyarakat bisa menyadari terhadap hal itu semua, maka pasien segera bisa dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis dan harapannya adalah tidak ada gejala sisa.

dr Nieke menjelaskan, karena masih banyak masyarakat yang minim pengetahuannya tentang gejala stroke, masih masyarakat melakukan penanganan sendiri. Misalkan dengan pemijatan sendiri, dikerokin yang diduga oleh masyarakat hal itu adalah rata-rata masuk angin. Mereka juga akan membeli obat pusing seperti biasa di warung. Yang mereka tidak tahu bahwa itu bisa saja gejala kena penyakit stroke.

“Itu bisa saja gejala penyakit stroke dan saya sering sekali ketemu dengan pasien yang seperti itu, serta hanya meringankan gejalanya saja,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa jika tidak menggali lebih dalam terhadap keluhan dari pasien serta tidak memeriksa fisik secara langsung, maka yang terjadi adalah mereka akan melakukan tindakan hanya untuk meringankan gejalanya saja.

Ada beberapa faktor dan risiko yang menyebabkan penyakit stroke diantaranya adalah Hypetensi (tensi tinggi), Diabetes Melitus (kencing manis), obesitas, merokok dan kolesterol yang tinggi.

Selanjutnya, setelah penyakit stroke bisa tertangani dengan bagus dan tidak ada gejala sisa, namun itu semua juga harus diimbangi pola hidupnya.

Jika pola hidupnya tidak bisa diubah, maka untuk bisa terkena stroke kembali akan mudah. Karena, faktor terkena resiko penyakit stroke ada yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan.

“Bisa dikendalikan misalnya, berat badan, merokok, hipertensi, dan lainnya yakni dengan cara minum obat dan mengatur pola hidup. Sedangkan, yang tidak bisa dikendalikan adalah seperti jenis kelamin dan genetik,” ujarnya.

Mekanisme penyakit stroke yang bisa terjadi dibagi menjadi dua yakni sumbatan dan pecah pembuluh darah. Jika sumbatan, bisa berupa emboli yang berasal dari jantung dan bisa berupa dari plak dari kolesterol dan kemudian menyumbat akhirnya dapat menyebabkan gagal permanen pada organ tersebut.

Namun, jika pecah pada pembuluh darah, kondisi tersebut dapat memicu peredaran otak yang bisa berakibat fatal karena mengakibatkan pembengkakan otak dan matinya sel-sel pada otak.

“Artinya, tidak ada pasokan gula dan oksigen yang menuju ke area otak yang mengakibatkan mati atau kelaparan yang bahasa medisnya adalah hipoksia,” ucapnya.

Jika terjadi Hipoksia tidak tertangani dan sumbatan masih berada diarea tersebut, maka proses selanjutnya adalah kematian otak. “Ketika otak mati, maka tidak bisa hidup kembali. Bayangkan, jika itu yang mati adalah yang mengatur pusat kesadaran yang sudah, kita akan mati,” jelas Dokter Spesialis Saraf RSHS Slawi ini .

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES