Menikmati Rujak Klenteng, Legenda Rujak Cingur Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Rujak cingur sudah menjadi kuliner khas Jawa Timur. Kuliner ini kerap disebut sebagai salad original Indonesia seperti halnya gado-gado. Rujak cingur terdiri dari sayuran, buah, tahu, tempe, serutan pisang kluthuk dan tentunya cingur, yaitu bagian mulut sapi yang kenyal dan gurih. Semua bahan itu kemudian disiram dengan bumbu kacang yang dipadukan dengan petis sehingga menghasilkan rasa gurih, manis dan pedas yang seimbang dan khas. 

Rujak Cingur biasaya disantap dan disajikan sebagai menu hidangan makan siang bersama dengan lontong.

Di Kota Malang ada satu warung rujak cingur legendaris, dan menjadi ikon rujak enak di Malang. Yakni Rujak Klenteng yang sudah ada. sejak tahun 1970. Disebut Rujak Klenteng, karena letaknya di kawasan Pecinan, Klenteng, Kota Malang.

Rujak Klenteng Malang di yayasan Klenteng Eng An Kiong jalan RE Marthadinata no. 1 Malang. (foto: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)

Sebelumnya, rujak tersebut dijual dengan berkeliling sekitaran Pecinan di tahun 1970-an. Baru mulai berjualan di Klenteng Eng An Kiong pada tahun 1980. Yang istimewa dari rujak tersebut adalah, cita rasa yang dimiliki tak pernah berubah seiring berjalannya waktu. Tak berbeda dengan rujak lainnya, Rujak Klenteng memiliki isian yang sama dengan bisa meminta level kepedasan sesuai selera. 

Harga yang ditawarkan juga ramah di kantong yakni Rp. 20.000,00. Tak hanya enak dan gurih, rujak klenteng cocok menjadi rekomendasi makan siang. Untuk masyarakat pecinta vegetarian, Rujak Klenteng juga menyajikan rujak vegetarian yang tak kalah nikmat.

Menyantap rujak cingur Klenteng yang gurih menjadi sempurna jika Anda memesan minuman sekaligus menu penutupnya, yakni kolak. Yup, minuman jadul bersantan ini menjadi pasangan pas usai menyantap rujak cingur. Jadi lapar kan? Yuk atur jadwal makan siang di Rujak Cingur Klenteng. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement