Glutera News

10 Dampak Buruk Melewatkan Sarapan

Kamis, 03 Maret 2022 - 13:11 | 1.10m
ilustrasi - Gluteranews
ilustrasi - Gluteranews

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Padatnya aktivitas di pagi hari mungkin membuatmu sering mengabaikan sarapan. Jika terus dilakukan, hal ini bisa mengganggu kesehatan. Sering melewatkan sarapan bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit lho.

Ketika bangun tidur, kadar gula darah dalam tubuh cenderung rendah. Padahal gula darah ini dibutuhkan oleh otot dan otak agar bisa bekerja dengan baik. Nah, sarapan di pagi hari bisa membantu memulihkan kadar gula darah tubuh.

Jika tidak sarapan, Anda bisa menjadi kurang berenergi. Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan adanya peningkatan risiko penyakit tertentu pada orang-orang yang sering melewatkan sarapan.

10 penyakit akibat tak sarapan

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa mengintaimu jika sering melupakan sarapan:

1. Picu kenaikan berat badan
Salah satu dampak buruk melewatkan sarapan adalah kenaikan berat badan. Orang yang tidak sarapan cenderung merasa lebih lapar di siang hari. Ini bisa membuat seseorang makan siang berlebihan. 

Semakin tinggi rasa lapar, semakin tinggi jumlah makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, melewatkan sarapan akan menambah keinginan akan makanan manis dan berlemak. Kebiasaan melewatkan sarapan secara terus-menerus pada akhirnya akan menyebabkan penambahan berat badan.

2. Risiko penyakit jantung meningkat
Sarapan termasuk dalam gaya hidup sehat. Menikmati sarapan sehat dapat mengurangi risiko serangan jantung. Kebiasaan melewatkan sarapan dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Selain itu kenaikan berat badan yang disebabkan melewatkan sarapan akan memengaruhi kinerja jantung.

3. Risiko diabetes tipe-2 meningkat
Melewatkan sarapan juga dikaitkan dengan risiko diabetes tipe-2. Tidak sarapan pagi dapat memengaruhi kadar gula darah dan membuat tubuh terasa lapar. Melewatkan sarapan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak teratur. Ini terjadi ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan di pagi hari dan makan berlebihan di siang hari.

4. Pengaruhi level energi
Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal berjudul Physiological Behavior pada 1999, menghindari sarapan dapat berdampak negatif pada energi dan suasana hati. Menurut penelitian tersebut, kelompok yang tidak diberi sarapan menunjukkan kemampuan ingatan paling buruk dan tingkat kelelahan tertinggi. Saat gula darah turun, mood akan terpengaruh. Sarapan penting untuk memberi energi untuk mengawali hari.

5. Ganggu fungsi kognitif
Sarapan bisa meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan. Sarapan adalah cara tepat untuk memberi nutrisi ke otak, terutama ketika tidak makan semalaman. Penurunan gula darah akibat melewatkan sarapan bisa memengaruhi fungsi kognitif. Penting untuk mendapatkan jumlah karbohidrat yang tepat untuk sarapan pagi guna mengoptimalkan fokus kognitif dan memori.
Melewatkan sarapan juga bisa meningkatkan kadar kortisol. Ini dikaitkan dengan peningkatan stres harian. Saat lapar, seseorang juga cenderung lebih mudah marah.

6. Sebabkan migrain
Rendahnya gula darah ketika tidak sarapan bisa memicu migrain dan sakit kepala. Kekurangan bahan bakar seperti glukosa ke otak akan menyebabkan penurunan fungsi sel-sel otak. Ini bisa menyebabkan gejala sakit kepala dan pusing. Sakit kepala atau migrain menjadi cara tubuh berkomunikasi untuk mendapat asupan energi yang cukup.

7. Pengaruhi metabolisme
Sarapan merupakan waktu yang tepat untuk memasukkan nutrisi yang sangat dibutuhkan. Ini termasuk serat dan vitamin yang membantu tubuh menjalani harinya. Sarapan penting untuk meningkatkan metabolisme. Sarapan adalah asupan nutrisi pertama setelah tubuh beristirahat sekitar 8 jam.

Orang yang sarapan setiap pagi cenderung memiliki metabolisme yang sehat. Sementara orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki metabolisme yang terganggu. Orang yang melewatkan sarapan pagi dapat mengembangkan ketidakfleksibelan metabolik. Melewatkan sarapan akan semakin mengurangi kemauan tubuh untuk membakar kalori.

8. Tingkat keasaman tubuh meningkat
Tidak sarapan pagi dapat menyebabkan peningkatan asam lambung. Tubuh dimekanisasi untuk melepaskan asam di perut untuk pencernaan saat tubuh merasa lapar dan membutuhkan bahan bakar. Jika asam ini tidak memroses makanan, asam ini akan naik ke perut, saluran makanan, dan jantung. Kondisi ini kerap disebut dengan GERD.

9. Bau mulut
Bau mulut atau halitosis akan bertambah buruk ketikan melewatkan sarapan. Ini karena tidak ada yang bisa menetralkan bau mulut di pagi hari jika seseorang tidak makan sesuatu. Sarapan pagi merangsang produksi air liur dan membantu membersihkan mulut dari bakteri. Melewatkan sarapan memastikan bakteri penyebab bau terus berkembang di mulut.

10. Kekebalan tubuh menurun
Ketika melewatkan sarapan, kekebalan bisa turun. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan peradangan kronis dan berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

Melewatkan sarapan bisa memicu kerusakan sel. Pola makan teratur bisa menjaga kesehatan tingkat sel kekebalan yang melawan infeksi dan meningkatkan aksi sel T dalam tubuh.

Bukan hanya bagi orang dewasa, sering lupa sarapan juga tidak baik untuk anak-anak. Sarapan memberikan anak nutrisi dan energi yang diperlukannya untuk beraktivitas dan belajar.

Anak-anak yang tidak makan di pagi hari akan sulit untuk berkonsentrasi, lebih cepat lelah, dan rewel di sekolah. Akibatnya, nilai pelajaran mereka cenderung lebih rendah dibandingkan anak-anak yang rutin sarapan.

Sarapan memang penting, namun menu sarapan yang kamu konsumsi juga tak kalah penting. Pilihlah menu makanan sehat yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat.

Anda bisa mengonsumsi telur, oatmeal, kacang-kacangan, yoghurt dan buah-buahan ketika sarapan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES