Olahraga

Komunitas Milenial eSport Bekasi Minta Gus Muhaimin Ikut Membantu Perbaiki Ekosistem

Sabtu, 26 Februari 2022 - 20:27 | 77.91k
Acara bincang Komunitas Milenial eSport Bekasi dengan DKC Gerda Bangsa Kota Bekasi (FOTO: DKC Gerda Bangsa Kota Bekasi fir TIMES Indonesia)
Acara bincang Komunitas Milenial eSport Bekasi dengan DKC Gerda Bangsa Kota Bekasi (FOTO: DKC Gerda Bangsa Kota Bekasi fir TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BEKASI – Olahraga eSport telah menjelma menjadi cabang olahraga favorit generasi milenial. Popularitas game online yang juga semakin bertambah penggunanya, membuat berbagai brand untuk menggelar turnamen game online baik lokal, nasional maupun internasional. 

Olahraga elektronik ini memang memiliki potensi yang menjanjikan dari segi karier dan ekonomi. Sejak berdirinya Indonesia e-Sports Association (IeSPA) tahun 2014 dan dipertandingkannya olaharaga eSport dalam ajang Asian Games 2018, eksistensi organisasi ini membuat e-Sports telah resmi menjadi cabang olahraga di Indonesia dan semakin meluas di kalangkan millenial. 

Tidak itu saja. Tercatat, Indonesia berkontribusi terhadap sekitar 43 persen jumlah total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara dan menyumbang pendapatan terbesar senilai 2,08 miliar dolar AS (sekitar 30 triliun rupiah) ke industri ini.

Namun sebagai olahraga baru, eSport belum mendapat dukungan sepenuhnya dari semua pihak. Khususnya pemerintah dalam mendorong ekosistem eSport yang lebih maju. Di Indonesia, gaming dijustifikasi hanya sebagai aktivitas pengisi waktu luang belaka. Iklim keluarga belum sepenuhnya mendukung olahragawan eSport. 

Komunitas-Milenial-eSport-B.jpg

“Padahal bila menengok di negara-negara lain seperti Swedia, Korea Selatan, dan Tiongkok, eSports secara resmi telah mendapat dukungan pemerintah sepenuhnya untuk dikembangkan menjadi industri yang lebih serius lagi. Bentuk sokongannya pun tak main-main dengan menghadirkan aneka fasilitas dan pelatihan intensif yang dicanangkan untuk menjadi wakil negara di kompetisi tingkat internasional,” ungkap Ketua DKC Gerda Bangsa Kota Bekasi Duran Fatir Hadi, Sabtu (26/2/2022).

Duran Fatir menyampaikan, sarana pra sarana eSport di Indonesia belum maksimal, seperti jaringan internet dan kendala lampu mati yang kadang terjadi saat event berlangsung.

Yang terkahir. Belum ada sistem pelatihan dan sekolah eSport yang konprehensif seperti pelatih dan pendidikan olahraga eSport. “Belum ada Games House yang menandai sehingga komunitas games dapat mudah menyampaikan ide dan kreativitasnya dengan mudah,” ungkapnya.

Dirinya berharap kepada pemerintah lebih peduli lagi. "Khususnya Gus Muhaimin sebagai wakil ketua DPR RI, kami menyampaikan aspirasi komunitas eSports ini,” ucap Duran.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES