Cek Fakta Fakta atau Hoaks

CEK FAKTA: Salah, Pemberian Obat Bius Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Bisa Berakibat Kematian

Jumat, 25 Februari 2022 - 19:02 | 144.91k
Informasi pemberian obat bius setelah disuntik vaksin Covid 19 bisa berakibat kematian.
Informasi pemberian obat bius setelah disuntik vaksin Covid 19 bisa berakibat kematian.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar informasi terkait pemberian obat bius setelah disuntik vaksin Covid 19 yang bisa berakibat kematian. Informasi tersebut dibagikan di media sosial Facebook.

Dalam informasi yang dibagikan oleh akun Elfi Yanda pada 18 Februari 2022, disebutkan ada kejadian orang meninggal setelah dibius.

Berikut narasi lengkapnya:

Copas.
Ada berita kejadian yg fatal Bagi siapa saja yg baru di Vaksin Corona 
JANGAN sampai di BIUS walau Bius Local,seperti kejadian salah satu temen Dokter di Arab:
Dia 2 hri yg lalu di Vaksin, malamnya dia pergi ke dokter Gigi, lalu di Bius local, setelah dibius tdk berapa lama dia Meninggal, 
Setelah di chek, dibotol Vaksin mmg ada Warning/Larangan TDK blh dibius minimal 4 minggu ssdh di Vaksin.Dokter Gigi sendiri TDK tahu, apalagi si Pasien,
Jadi ini Info Sangat penting utk diketahui oleh saudara² dan temen² kita, hendaknya ber Hati² jgn smp kejadian diatas menimpa kita,

Info: Dr.Ahmad Al-Nabhi.

cek-fakta-Obat-Bius-Setelah-Disuntik-Vaksin.jpgSumber: Facebook (https://www.facebook.com/100024808636994/posts/1092665964903681/)

Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi yang dibagikan aku Facebook Elfi Yandra pada 18 Februari 2022 tersebut, tidak benar. Penelusuran kami dengan mesin pencari menemukan fakta pernyataan beberapa dokter bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan obat bius dengan pemberian vaksin covid-19.

Menurut Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto, secara teori tidak ada hubungannya antara pemberian vaksinasi dengan penggunaan obat anestesi (obat bius). "Sepanjang itu memang atas indikasi, misalnya memang harus menjalani tindakan operatif,” ujarnya, dikutip dari tempo.co.

cek-fakta-Obat-Bius-Setelah-Disuntik-Vaksin-2.jpgSumber: Keliru, Klaim Obat Bius pada Penerima Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Kematian | Tempo

Pernyataan juga disampaikan dr Muhamad Fajri Adda’i, relawan dan edukator Covid 19. Menurutnya, dikutip dari liputan6.com, tidak ada masalah jika setelah divaksin covid-19 dilakukan anestesi atau minum obat-obatan lain. Namun yang dilarang adalah obat-obatan yang menganggu pembentukan sistem imun karena efektivitas vaksin bisa berkurang. 

cek-fakta-Obat-Bius-Setelah-Disuntik-Vaksin-3.jpgSumber: Cek Fakta: Tidak Benar Pemberian Obat Bius usai Vaksinasi Covid-19 Bisa Akibatkan Kematian | Liputan6

Klaim bahaya anestesi atau obat bius usai vaksinasi adalah salah, disampaikan oleh Asosiasi Dokter Gigi Malaysia (MDA). Mengutip katadata.co.id, MDA menyatakan tidak ada bukti ilmiah atas hal itu.

cek-fakta-Obat-Bius-Setelah-Disuntik-Vaksin-4.jpgSumber: Cek Fakta: Benarkah Pemakaian Anestesi Usai Vaksin Covid-19 Berbahaya? | Katadata

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa penggunaan obat bius tidak berhubungan dengan vaksin. Setelah vaksin jika tidak ada efek samping bisa menggunakan obat bius.

cek-fakta-Obat-Bius-Setelah-Disuntik-Vaksin-5.jpgSumber: [HOAKS] Gunakan Bius Setelah Vaksinasi Covid-19 Bisa Berbahaya | Kompas

Sebelumnya, tim Cek Fakta TIMES Indonesia pernah melakukan pemeriksaan atas klaim serupa. Kesimpulannya, informasi tentang bahaya penggunaan bius atau anestesi bagi siapapun yang telah divaksinasi covid-19, tidak benar. 

cek-fakta-Obat-Bius-Setelah-Disuntik-Vaksin-6.jpgSumber: [CEK FAKTA] Pemakaian Obat Bius Setelah Divaksinasi Covid-19 Membahayakan Nyawa | TIMES Indonesia

KESIMPULAN

Hasil penelusuran Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim tentang pemberian obat bius setelah disuntik vaksin Covid-19 yang bisa berakibat kematian, salah. Faktanya, beberapa dokter dan lembaga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian obat bius dan divaksin covid-19.

Menurut misinformasi/disinformasi yang dikategorikan oleh FirstDraft, informasi tersebut termasuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

---

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES