Kota Malang PPKM Level 3, Aturan Kini Lebih Longgar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kota Malang kini mengalami kenaikan level pada Permberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebelumnya, Kota Malang yang berada di level 2, kini pada perpanjangan PPKM pada 15 Februari hingga 21 Februari 2022 mendatang masuk dalam level 3.
Meski mengalami peningkatan level pada PPKM, beberapa aturan dianggap masih sedikit longgar dibandingkan pada aturan pada PPKM yang lama. Hal ini pun sesuai dengan aturan dalam Instruksi Dalam Negeri (Inmendagri) No 10 Tahun 2022 tentang perpanjangan PPKM.
Advertisement
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, ia tak terlalu memikirkan tentang leveling PPKM selama pandemi Covid-19.
Akan tetapi, yang menjadi fokus utama adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) dan juga melakukan gas dan rem dalam pembatasan mobilitas masyarakat.
"Maka saya juga tidak ada ngaruhnya. Bahkan pak Presiden juga nyampaikan, pembatasan orang antara rem dan gas. Tidak ada pembatasan (pelonggaran), yang penting kita prokes sebelum pandemi dicabut menjadi endemi," ujar Sutiaji, Rabu (16/2/2022).
Perlu diketahui, beberapa aturan dalam PPKM Level 3 ini mengalami kelonggaran yang cukup signifikan.
Diantaranya, untuk sektor perhotelan wajib menggunakan aplikasi Pedulilindungi sebagaibalat skrining dengan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen. Kemudian untuk pusat kebugaran (gym) dan meeting room di dalam hotel diizinkan 50 persen, akan tetapi tak diperbolehkan menggelar hidangan prasmanan.
Lalu, kegiatan di pusat perbelanjaan atau Mal diizinkan buka hingga pukul 21.00 WIB dengan aturan kapasitas 60 persen dari total maksimal pengunjung.
Hal itupun juga berlaku bagi supermarket dan hypermarket yang diminta menerapkan aplikasi PeduliLindungi dengan aturan sama seperti pada Mal.
Untuk pasar rakyat atau pasar traditional diizinkan buka dengan aturan pengunjung 60 persen dan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.
Selanjutnya untuk kafe dan restoran pada PPKM Level 3 ini masih diperbolehkan beroperasi dengan aturan untuk yang beroperasi sejak pagi atau siang hari maksimal tutup hingga pukul 21.00 WIB dengan kapasitas 60 persen.
Kemudian untuk restoran dan kafe yang beroperasi malam hari sejak pukul 18.00 WIB dapat buka hingga pukul 00.00 WIB dengan kapasitas 25 persen.
Kelonggaran pada PPKM Level 3 ini pun lebih terlihat dengan masih diperbolehkannya kegiatan seni budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan dengan kapasitas 50 persen dan wajib menggunakan PeduliLindungi.
Kelonggaran ini juga termasuk pada kegiatan atau acara resepsi pernikahan yang masih diperbolehkan pada PPKM Level 3 dengan syarat kapasitas hanya 25 persen saja.
Sutiaji menambahkan, naiknya level PPKM di Kota Malang dikarenakan angka positif atau positivy rate Covid-19 mengalami peningkatan.
Tak hanya Kota Malang, kenaikan level PPKM ini juga terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur, yakni Kota Surabaya dan juga Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang).
"Peningkatan positivy rate itu terakhir 26 persen. Memang transmisinya nambah. Yang level 2 itu tinggal beberapa saja. Surabaya sekarang level 3, Sidoarjo level 3 sama Malang Raya kan level 3 semua," ungkapnya.
Meski angka positivy rate Covid-19 di Kota Malang mengalami peningkatan, lanjut Sutiaji, ia meminta masyarakat tidak khawatir, karena hal itu diimbangi dengan tingkat kesembuhan yang juga tinggi.
"Jangan takut dengan positivy rate yang meningkat. Nambahnya (kasus Covid-19) cepat tidak apa-apa. Yang penting itu ada treatmentnya," katanya.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, tingkat kesembuhan Covid-19 di Kota Malang mencapai 222 kasus. Angka tersebut lebih tingfi dari penambahan kasus aktif Covid-19 yang mencapai 144 kasus.
"Tapi prokes tetap ketat. Gak boleh mandang remeh. Itu tetap harus dilakukan," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |