Hukum dan Kriminal

DPRD Surabaya Tuntas Dampingi Kasus Kekerasan di SMPN 49 Surabaya, Berakhir Damai

Jumat, 04 Februari 2022 - 19:32 | 52.10k
Reni Astuti (kerudung putih) mendampingi proses pencabutan laporan oleh Ali Muhjayin atas JS guru olahraga SMPN 49 Surabaya di Polrestabes Surabaya. (FOTO: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
Reni Astuti (kerudung putih) mendampingi proses pencabutan laporan oleh Ali Muhjayin atas JS guru olahraga SMPN 49 Surabaya di Polrestabes Surabaya. (FOTO: Ammar Ramzi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Komitmen Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Surabaya melakukan pendampingan terhadap keluarga korban kasus kekerasan di SMPN 49 Surabaya berakhir indah. Hari ini, Jumat (4/2/2022) publik pendidikan Kota Pahlawan disuguhkan tontonan yang menyejukkan hati.

Dengan kebesaran jiwanya, Ali Muhjayin selaku ayah dari MR mencabut pelaporannya kepada JS di Polrestabes Surabaya. "Dengan pertimbangan yang terbaik, tanpa tekanan dari siapapun, dan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. Saya telah memaafkan Pak JS dan mencabut laporan tersebut," ungkapnya.

"Kami sekeluarga memaafkan beliau dan tetap menganggap Pak JS sebagai guru dan orang tua bagi anak saya di sekolah," imbuhnya sepenuh hati.

JS yang mendengar ucapan tersebut tidak kuasa menahan tangisnya dan langsung memeluk Ali Muhjayin. Berkali-kali ucapan permintaan maaf disampaikan guru  olahraga itu. Reni yang mendampingi juga tampak meneteskan air matanya.

Reni Astuti a

"Pak Ali dan Pak JS adalah sama-sama warga Surabaya. Sama-sama orang tua dan guru bagi anak-anak Surabaya. Hari ini saya banyak belajar dari sosok keduanya. Pak Ali yang sangat besar jiwanya dan Pak JS yang siap menanggung segala konsekuensi sosial dan sanksi kepegawaian," ujar Reni.

Pihaknya kemudian mengapresiasi kinerja Polrestabes Surabaya yang telah menangani kasus ini secara profesional dan mengedepankan restorasi keadilan.

"Apresiasi juga saya sampaikan untuk Wali Kota dan jajaran Pemkot Surabaya yang sigap merespons kejadian ini dengan baik. Juga kepada semua masyarakat, guru, dan orang tua yang telah memberi perhatian penuh," katanya.

Legislator perempuan asal fraksi PKS itu yakin, Kota Pahlawan sebagai Kota Layak Anak mampu melakukan berbagai penguatan dari segi ketahanan keluarga, lingkungan, dan sekolah yang ramah anak.

"Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Pembelajaran juga buat kita semua. Semoga tidak terulang lagi," tutupnya. 

Meski proses hukum di Polrestabes Surabaya resmi berhenti, Reni selaku Wakil Ketua DPRD Surabaya memastikan JS guru olahraga di SMPN 49 Surabaya yang berstatus PNS akan tetap dijatuhi sanksi kepegawaian sebagaimana aturan yang berlaku. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES