Peristiwa Daerah

DPRD Bondowoso Temukan 6.231 Ton Pupuk Bersubsidi Tak Disalurkan

Kamis, 03 Februari 2022 - 21:18 | 61.18k
Sidak pupuk bersubsidi oleh Komisi II DPRD Bondowoso di salah satu kios di Kecamatan Klabang (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Sidak pupuk bersubsidi oleh Komisi II DPRD Bondowoso di salah satu kios di Kecamatan Klabang (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Komisi II DPRD Bondowoso menemukan sebanyak 6.231 ton pupuk bersubsidi Tahun 2021 yang tidak disalurkan. Padahal di lain sisi petani menyebutkan pupuk langka.

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Andi Hermanto mengaku telah melakukan sidak di salah satu kios pupuk di Kecamatan Klabang Rabu 2 Februari kemarin.

Advertisement

Ribuan ton pupuk hasil temuan dewan tidak surat pertanggungjawaban (SPJ). Menurut dia, fakta di lapangan pupuk bersubsidi itu ada di tingkat distributor. Tetapi tidak terserap oleh pengecer kios, maupun petani.

"Komisi menemukan data se Kabupaten Bondowoso, ada kelebihan sebanyak 6.231 ton. Sementara di lapangan banyak petani menjerit tidak mendapatkan pupuk," jelas dia.

Seharusnya, kata dia, pemerintah sudah bisa mengambil langkah-langkah melalui Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Bondowoso. Komisi II mensinyalir ini memang ada stok pupuk yang sengaja tidak disalurkan, padahal sudah ditebus dari produsen.

Pihaknya tengah melakukan kajian data, atau mengecek langsung ke lapangan dengan dinas terkait, baik Dinas Pertanian dan Bagian Perekonomian.

"Keluhan petani di setiap wilayah itu semua sama, bahwa pupuk bersubsidi itu langka," ungkap dia, Kamis (3/2/2022).

Bahkan masing-masing anggota sudah menerima aspirasi dari masyarakat saat reses, bahwa petani itu kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. "Jika pun itu ada harganya mahal atas HET," imbuh politisi PDI Perjuangan tersebut saat dikonfirmasi.

Sementara pada dasarnya, lanjut dia, pupuk adalah kunci suksesnya pertanian. Tetapi justru petani kesulitan mendapatkan pupuk, karena dampak permainan mafia pupuk.

Jika tim KP3 bilang pupuk itu ada, mungkin hanya di Kios Desa Sumberdumpyong adanya. Itupun setelah ramai di pemberitaan media. 

Namun di wilayah lain banyak petani yang kesulitan mendapatkan pupuk, sementara tanamanya harus segera dipupuk.

"Persoalan ini kami nilai ada miskomunikasi antara rakyat dan pemerintah terkait masalah pupuk. Kami akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi petani," jelas dia.

Ia juga tidak memungkiri bahwa pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Dimana harganya Rp.350 ribu sampai Rp.400 ribu. "Kami kira sudah nampak di lapangan, kalau aparat mau sidak mungkin bisa dengan menyuruh orang membeli pupuk bersubsidi," saran dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES