Metatimes

Mata Uang Kripto Meta Diem Gagal Meluncur

Rabu, 02 Februari 2022 - 08:51 | 148.70k
Avatar Mark Zuckerberg saat acara memperkenalkan metaverse, Kamis (28/10/2021). (FOTO: Facebook)
Avatar Mark Zuckerberg saat acara memperkenalkan metaverse, Kamis (28/10/2021). (FOTO: Facebook)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mata uang kripto besutan Meta (Facebook) gagal dirilis untuk publik. Mata uang kripto Meta, Diem harus kandas setelah pihak regulator AS melarang keanjutan program tersebut. 

Asosiasi di balik Diem melaporkan bahwa mereka sudahh menjual aset perusahaan senilai USD 200 juta ke Silvergate, sebuah bank kripto, yang sebelumnya sempat bekerja sama dengan Diem. Keputusan ini diambil setelah Diem berdiskusi dengan pihak regulator di AS, yang melarang kelanjutan proyek ini. Hal itu dikatakan oleh CEO Diem Stuart Levey dalam keterangan persnya. 

Sebelumnya, pihak regulator AS dan US Federal Reserve, memang tak setuju dengan peluncuran Diem ini. Penjualan ini pun mengakhiri berbagai usaha Meta, dulunya Facebook untuk terjun di mata uang kripto. 

Mata uang kripto Meta, dimulai dari Libra Association, yang umurnya sangat pendek karena dihantam berbagai penolakan dari banyak negara, sampai akhirnya berubah nama menjadi Diem. Facebook sempat menggarap Libra bersama dengan banyak perusahaan besar lain. Namun banyak orang yang takut kalau Libra akan membuat Facebook menjadi makin kuat. 

Meski asa Meta di Diem sudah berakhir, Silvergate ataupun perusahaan lain masih berpeluang menghidupkan kembali proyek ini. Terlepas dari reputasi Meta yang membuat nama Diem menjadi jelek, proyek ini sebenarnya terbilang transparan dan lebih bersahabat untuk pihak regulator dibanding stablecoins lain.

Libra pertama diumumkan oleh Facebook pada pertengahan 2019. Ketika itu, Libra akan bisa dipakai oleh para pengguna Facebook yang jumlahnya miliaran itu untuk transaksi finansial di seluruh dunia.

Pengguna Libra bisa mengirim uang ke pengguna lainnya, pun bisa dipakai untuk membayar produk atau layanan yang mendukung penggunaan mata uang digital ini. Libra berbasis jejaring blockchain dan tak didesain sebagai aset spekulatif seperti bitcoin yang nilainya sangat fluktuatif.

Facebook menyebut Libra bertujuan untuk menghubungkan orang-orang yang sebelumnya tak mempunyai akses ke platform perbankan tradisional. Dan dengan jumlah pengguna bulanannya yang mencapai 2,4 miliar orang, Libra bisa saja menggoyang sistem perbankan dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES