Peristiwa Nasional

Muhammadiyah Kritik BNPT yang Menyebut Ada Ratusan Pesantren Terafiliasi Terorisme

Jumat, 28 Januari 2022 - 21:39 | 101.69k
Bendera Muhammadiyah. (FOTO: dok PP Muhammadiyah)
Bendera Muhammadiyah. (FOTO: dok PP Muhammadiyah)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah Wachid Ridwan berpandangan seharusnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak perlu menyebut adanya ratusan pesantren yang terafiliasi dengan terorisme di forum terbuka.

"Publik cukup tahu bahwa ada banyak lembaga pendidikan agama berbasis pesantren yang terindikasi dengan kelompok jaringan keras, baik secara ideologis maupun pendanaan," katanya kepada TIMES Indonesia Jumat (28/1/2022).

Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta itu pun menilai, apa yang dilakukan oleh BNPT tersebut kurang tepat. Bisa saja kata dia, masalah ini akan berbuntut panjang.

"Saya kira ini fenomena yang kurang bagus dalam penegakan hukum. Ada data-data informasi yang bersifat biasa, sensistif, dan rahasia. Jadi data mana yang perlu publik tahu, dan data mana yang hanya penegak hukum tahu dan publik tak bisa akses. Pembagian ini harus ketat," ujarnya.

Diketahui, pada rapat dengan Komisi III DPR, Selasa (25/1/2022) kemarin, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, ada 198 pondok pesantren terafiliasi dengan terorisme.

la menyebut, 11 pesantren terafiliasi dengan jaringan organisasi teroris Jamaah Anshorut Khilafah (JAK), 68 pesantren terafiliasi dengan Jemaah Islamiyah (JI), dan 119 pesantren terafiliasi dengan Anshorut Daulah atau simpatisan ISIS.

"Kami menghimpun Ponpes yang kami duga terafiliasi dan tentunya ini juga merupakan bagian upaya-upaya dalam konteks Intel pencegahan yang kami laksanakan di lapangan," ujarnya soal pesantren yang terafiliasi dengan terorisme. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES