Wisata

Kawah Purba di Tasikmalaya Jadi Trek Favorit Wisatawan Pegiat Alam Terbuka 

Jumat, 28 Januari 2022 - 19:22 | 139.22k
Seorang pegiat alam terbuka asal Tasikmalaya saat melintas di jalur pendakian menuju Kawah Pura di Kawasan Gugusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat beberapa waktu lalu (FOTO: Harun Al Rosyid/TIMES Indonesia)
Seorang pegiat alam terbuka asal Tasikmalaya saat melintas di jalur pendakian menuju Kawah Pura di Kawasan Gugusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat beberapa waktu lalu (FOTO: Harun Al Rosyid/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sejuknya udara pegunungan dan rimbunnya hutan belantara kawah purba di kawasan gugusan Gunung Galunggung Tasikmalaya mengundang pegiat alam bebas untuk menjajal ekstremnya jalur kawah purba. 

Gugusan Kaldera Gunung Galunggung yang sering disebut kawah purba oleh para penggiat alam terbuka di Tasikmalaya menjadi trek jalur favorit, karena topografi berbentuk kerucut gunung api yang menempati bagian barat dan selatan dengan ketinggian 2.188 m dpl.

Kawah purba ini berbentuk melingkar berdiameter 500 meter dengan kedalaman 100-150 meter. Kerucut ini merupakan kerucut gunungapi Galunggung Tua sebelum terbentuknya Kaldera. Kawah purba ini menguji adrenalin adrenalin para pegiat alam terbuka karena mempunyai kemiringan lereng hingga 300 di daerah puncaknya dan menurun hingga 50 di bagian kaki.

kawah purba 2

Koordinator komunitas pegiat alam terbuka Nav.Id Tasikmalaya Harun Al Rosyid mengungkapkan kawah purba ini merupakan bagian dari Kaldera Gunung Galunggung yang berbentuk sepatu kuda terbuka ke arah tenggara dengan panjang 9 km dan lebar antara 2-7 km. 

Keindahan kaldera kawah yang memiliki tinggi 1000 meter di bagian barat-barat laut menjadi pesona dan daya tarik para pegiat alam terbuka untuk mencoba adrenalinnya.

Namun menurut Harun, untuk menikmati keindahan dan pesona kawah purba wisatawan haruslah memiliki keahlian untuk bisa membaca peta (navigasi), karena belum ada jalur standar untuk wisata pendakian.

"Jalur dari kampung Parentas menuju kawah purba masih belum layak untuk dijadikan track wisata, selain itu jalurnya ekstrem karena melalui tebingan dan lerengan," ungkapnya, Jumat (28/1/22) sore.

kawah purba 3

Harun menambahkan dalam pengembangan wisata kawah purba perlu adanya sumber daya manusia yang paham terhadap pemetaan jalur, hal ini untuk menghindari risiko kecelakaan juga resiko wisatawan tersesat.

"Kawah purba merupakan wisata minat khusus, diperlukan pemandu yang profesional untuk bisa memasuki kawasan kawah, selain itu para pemandu harus dibekali perihal wawasan konservasi sehingga kelestarian alam bisa tetap terjaga," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES