Peristiwa Daerah

Kreatif, Nelayan di Abdya Aceh Jadikan Daun Pinang sebagai Pemikat Ikan

Jumat, 28 Januari 2022 - 15:28 | 79.78k
Daun pinang dijadikan rumpon oleh nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh (FOTO: Rahmat/TIMES Indonesia)
Daun pinang dijadikan rumpon oleh nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh (FOTO: Rahmat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, ACEHRumpon adalah jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut. Pemasangan rumpon bertujuan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar rumpon, sehingga mudah ditangkap. Dan para nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh pun memanfaatkan metode ini.

Para nelayan Abdya Aceh memiliki cara unik dan kreatif dalam membuat alat pengumpul ikan atau Fish Aggregating Device (FAD) yang biasa disebut rumpon. Ya, 'tumbuhan pemikat' dari daun pinang dijadikan penarik tempat berkumpulnya ikan.

Samsuar, salah seorang nelayan di PPI Ujong Seurangga, Susoh, mengatakan, selain bisa lebih menghemat anggaran, memanfaatkan daun pinang dan kecomblang sebagai rumpon juga dapat menjaga kelestarian lautan.

"Daun pinang ini dapat melindungi kelestarian alam bawah laut. Pemanfaatan rumpon ini dapat memudahkan nelayan untuk menangkap ikan," katanya, Jumat (28/1/2022).

Selain daun pinang, tambah Samsuar, para nelayan juga dapat memanfaatkan daun kecoblang atau dalam bahasa Aceh disebut 'bak kala' sebagai alternatif lain untuk membuat rumpon.

nelayan.jpg

Menurutnya, jika daun pinang dicampur dengan daun kecomblang, maka hal tersebut akan lebih bagus dan maksimal. Namun, karena daun kecomblang langka dan harganya mahal, maka nelayan di sana hanya menggunakan daun pinang.

"Satu pelepah daun pinang mulai Rp 1.000 hingga Rp. 1.500, sedangkan kecomblang dihargai Rp. 2.500 sampai Rp. 3.000 per batangnya," ujarnya.

Biasanya, para nelayan mendapatkan 'tumbuhan pemikat' itu dari para petani atau pekebun. Kemudian, lanjut dia, setelah terkumpul dalam jumlah banyak di kawasan pantai, lalu daun pinang tersebut diangkut oleh nelayan ke tengah-tengah perairan dengan mengunakan perahu bermesin motor.

Setiba di lokasi yang diinginkan, rumpon itu ditenggelamkan ke alam bawah laut sebagai atraktor agar ikan-ikan seperti ikan pelagis banyak berkumpul di bawahnya, sehingga menjadi mudah untuk ditangkap.

"Jadi, sebelum ditenggelamkan dalam lautan, daun pinang itu terlebih dahulu diikat lalu diberi pemberat agar tidak hanyut terbawa arus laut," tutunya.

Terakhir kata Samsuar, untuk menandai lokasi rumpon, para nelayan di Abdya, Provinsi Aceh biasanya mengikat pelampung-pelampung atau botol, guna agar para nelayan mudah menemukan lokasi rumpon saat mencari ikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES