Peristiwa Nasional

Jadi Kandidat Kepala Otorita IKN, Ridwan Kamil Tidak Mau Berandai-andai

Kamis, 27 Januari 2022 - 22:21 | 51.18k
Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai mengantar paket Lazada dengan mengendarai motor listrik, di Batununggal Indah, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022). (Foto: Iwa/TIMES Indonesia)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai mengantar paket Lazada dengan mengendarai motor listrik, di Batununggal Indah, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022). (Foto: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku dirinya tidak mau berandai-andai saat ditanya terkait calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Kendati masuk dalam bursa calon bersama empat kepala daerah lainnya, namun Gubernur Jabar menyatakan mendukung penuh siapapun yang nantinya dipilih sebagai Kepala Otorita IKN oleh presiden.

"Saya tidak mau berandai-andai dulu, kan belum pasti juga. Apalagi kepala daerah yang juga sebagai arsitek kan ada empat orang. Selain saya, diantaranya ada mantan Wali Kota Surabaya Ibu Risma, Gubernur Aceh Nova Iriansyah," ucap gubernur kepada wartawan saat ditemui di Batununggal, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022) sore.

Ridwan Kamil menyatakan dirinya sebagai pendukung IKN karena ia menjadi salah satu juri dalam sayembara desan IKN. Menurutnya, IKN merupakan mimpi Bung Karno sejak tahun 1950-an, yang baru bisa diwujudkan pada masa Presiden Joko Widodo.

"Jadi kita harus apresiasi juga, karena sejak awal Jakarta itu tidak didesain untuk menjadi ibu kota negara," jelas Ridwan.

Ia menunjuk contoh di Amerika Serikat, New York menjadi pusat bisnis negara itu, sementara Washington DC sabagai Ibu Kota Negara AS. Demikian pula di Australia, Melbourne menjadi pusat bisnis dan Sydney menjadi IKN.

"Itu sudah menjadi rumus. Karena kalau mencampurkan pusat bisnis dengan pusat pemerintahan biasanya terjadi hal-hal yang terlalu sentralistis seperti yang terjadi di Jakarta," terang Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Dipilihnya Kalimantan Timur sebagai IKN pun menurutnya cocok karena secara georafis letaknya di tengah-tengah Indonesia dan jauh dari bencana alam. "Termasuk juga untuk pemerataan pembangunan," imbuh Ridwan Kamil.

Sebelumnya diberitakan, Ridwan Kamil dianggap memenuhi syarat bukan karena hanya berlatar belakang arsitek saja.

Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencana Kota Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro mengatakan kisi-kisi calo Kepala Otorita IKN yang disampaikan Presiden Joko Widodo tak hanya sebatas latar belakang pendidikan atau pekerjaan sebagai arsitek. Namun pengalaman dan kapasitas pun menjadi pertimbangan.

Menurut Bernardus, Kepala Otorita IKN harus memiliki pengalaman dan mampu menerjemahkan perencanaan makro ke dalam desain mikro. Artinya, pengalaman sebagai birokrat, bekerja dengan developer, dan (pernah) bekerja secara swasta penting sekali.

Lalu, calon kepala otorita IKN harus memiliki jaringan luas hingga luar negeri. Karena kebijakan ini pasti mengundang perhatian secara global. Apalagi, tempat yang dipilih berada di jantung khatulistiwa.

Selanjutnya adalah kemampuan mengatasi masalah sosial dan politik yang kompleks. Sebab rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia ini mendatangkan pro dan kontra.

Dari beberapa hal tersebut, ia melihat kriteria Jokowi akan jatuh pada Ridwan Kamil. Terutama karena pengalaman Ridwan Kamil memimpin Jawa Barat yang penuh kompleksitas dan juga penduduknya yang banyak.

“Network internasional dan pengalaman bekerja dengan investor internasional menjadi sangat penting,” kata Bernard.

“Saya kira Pak Ridwan Kamil cocok sekali karena beliau banyak kerja secara praktek arsitek dan perencanaan, baik sebelum jadi gubernur atau walikota di perumahan. Maupun setelah jadi gubernur punya link internasioanl sangat kuat,” imbuh Bernard.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES