Ekonomi

Optimalkan Investasi Kawasan Industri, Menko Perekonomian RI Tekankan Daya Saing

Kamis, 27 Januari 2022 - 21:00 | 31.26k
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam dialog nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI) secara daring, Kamis (27/1/2022). (Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam dialog nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI) secara daring, Kamis (27/1/2022). (Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk mengoptimalkan investasi di kawasan industri, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menekankan pentingnya pengembangan model-model bisnis yang berdaya saing.

Airlangga menyebutkan, melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru, pembentukan kawasan strategis ekonomi, serta memberikan insentif yang menarik untuk berbagai Kawasan Industri (KI), termasuk Kawasan Ekonomi Khusus.

“Pemerintah terus mendorong pemulihan ekonomi dan peningkatan investasi di daerah,” kata Menko Airlangga dalam dialog nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI) secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Lebih lanjut dipaparkan Airlangga, pengembangan KI diutamakan di luar Pulau Jawa dan difokuskan pada percepatan penyediaan sarana penunjang, infrastruktur, mempercepat perizinan, guna mendorong peningkatan investasi, juga bentuk-bentuk kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha.

Menurut dia,p eningkatan daya saing di sektor industri tidak lepas dari dukungan infrastruktur, juga terkait dengan aplikasi teknologi. Tentunya industri yang berbasis hilirisasi, substitusi impor, orientasi ekspor, dan juga pendalaman struktur value chain membutuhkan SDM yang tangguh.

Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sektor Industri yang diharapkan dapat mewujudkan industri yang mampu menjadi pengungkit pengembangan ekonomi daerah, memperluas kesempatan kerja dan juga meningkatkan daya saing ekspor, serta mampu menarik investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Tak hanya itu, pemerintah juga terus melakukan percepatan program PSN melalui percepatan pembangunan infrastruktur kewilayahan guna mendukung pengembangan industri. Total investasi kegiatan tersebut mencapai Rp5.698,5 triliun, dimana kontribusi dari swasta mendekati kisaran 70 persen.

“Hingga bulan November 2021, telah selesai sebanyak 32 proyek. Sementara itu, 25 proyek dan 7 program telah beroperasi sebagian, 93 proyek dalam tahap konstruksi, 10 proyek dalam transaksi, terutama financing, dan 48 proyek dalam tahap penyiapan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Airlangga kembali menegaskan bahwa momentum Presidensi Indonesia dalam G20 akan mendorong peningkatan lapangan kerja secara langsung, meningkatkan konsumsi domestik, dan meningkatkan PDB nasional.

Hal tersebut juga momentum bagi para pelaku usaha dan industri yang terhimpun dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasinya melalui penyelenggaraan Business20 (B20) dengan tujuan memperkuat kerjasama business to business antar para pelaku industri dan usaha.

Ia menyampaikan bahwa Indonesia perlu terus menarik investasi, terutama untuk memperbaiki daya saing di berbagai sektor yang nilai tambah maupun value chain-nya perlu diperdalam, antara lain, makanan dan minuman, otomotif, kimia, farmasi, produk tekstil, dan kesehatan.

“Penting dikembangkan model-model bisnis yang tentunya bisa mendorong ekosistem yang lebih berdaya saing di pasar regional. Tentu kita harapkan agar pelaku usaha, pelaku ekonomi dan juga pengusaha dari HKI dapat memberikan masukan sekaligus upaya untuk menyerap dan mempromosikan investasi di Indonesia,” pungkas Menko Perekonomian RII. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES