Peristiwa Nasional

Son of Omicron Kelabui Tes PCR, Satgas Covid-19: Antisipasi dan Waspada

Kamis, 27 Januari 2022 - 20:14 | 45.87k
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menjelaskan varian terbaru Covid-19 Omicron yakni BA.2. Virus yang dikenal juga dengan nama Son of Omicron ini banyak mengandung susunan genetik dari varian Omicron

Son of Omicron saat ini sedang menjadi pusat perhatian dunia, karena memiliki mutasi yang bisa menyebabkan perbedaan hasil PCR.

"Saat ini varian Omicron berdasarkan susunan genetiknya dikategorisasi menjadi B.1.1529, BA.1, BA.2, dan BA.3. Khususnya BA.2 tengah menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil PCR," kata Wiku dalam siaran pers, Kamis (27/1/2022).

Wiku menjelaskan bawa pada kasus Omicron lainnya, ada mutasi berupa hilangya susunan tertentu pada gen S yang dapat memunculkan deteksi gen lainnya. Namun, gen S tidak bisa terdeteksi dengan PCR atau dikenal dengan istilah SGTF. 

Pada susunan BA.2, susunan genetik tidak hilang sehingga tes PCR tidak memunculkan hasil SGTF. Hasil tes yang sama akan sama dengan varian lainnya yang bukan Omicron. Padahal, BA.2 termasuk salah satu dari jenis varian Omicron.

Oleh karena itu, Wiku mengatakan diperlukan waktu untuk dapat melakukan penelitian karakteristik lagi untuk mengantisipasi varian baru Son of Omicron.

"Pada prinsipnya, diperlukan waktu untuk meneliti karakteristik varian baru yang muncul, terlebih menganalisis dampaknya secara epidemiologi. Termasuk 4 jenis varian ini masih dalam proses penelitian dan belum ada laporan lanjutan dari WHO," jelasnya.

Wiku juga mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi di tengah pandemi. Ia menyebutkan bahwa kasus harian Corona kemungkinan karena merasa ancaman Corona sudah hilang. Ia menyebut warga harus kembali waspada terhadap seluruh varian Corona.

"Peningkatnya kasus positif harian yang cukup signifikan bahkan ketika persentase omicron rendah menunjukkan bahwa antisipasi dan sikap waspada harus kita terapkan terlepas dari suatu varian tertentu. Apapun variannya kunci mencegah penularan mesti sama yaitu disiplin protokol kesehatan serta tidak berkerumun dan bepergian apalagi ke luar negeri jika tak diperlukan," jelasnya

Sementara itu, melansir dari Associated Press (AP News), varian BA.2 atau Son of Omicron ini juga lebih disebutkan lebih tersebunyi dari versi asli Omicron. BA.2 belum diketahui secara pasti dari mana varian BA.2 muncul. Namun dilansir dari France24, BA.2 pertama kali diidentifikasi di India dan Afrika Selatan (Afsel) alhier 2021.

Selain India dan Afsel, laporan kasus BA.2 ini juga terdeteksi di Inggris. Menurut U.K. Helath Security Agency (UKHSA), BA.2 pertama kali muncul November 2021. 

Varian baru Son of Omicron ini juga telah banyak menyebar di berbagai negara. Tercatat, varian ini sudah ditemukan di 40 negara, termasuk Filipina. BA.2 ini juga sudah menyebar di Asia, Europa, hingga Amerika Serikat (AS) juga mengonfirmasi. Setidaknya ada 8.000 kasus total ditemukan hingga sekarang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES