Peristiwa Daerah

FPK Jember Kecam Perilaku Pemecah Semangat Kebhinekaan

Kamis, 27 Januari 2022 - 19:51 | 38.56k
Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jember usai berdiskusi di aula Bakesbangpol Jember. (Foto: FPK for TIMES Indonesia)
Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jember usai berdiskusi di aula Bakesbangpol Jember. (Foto: FPK for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Forum Pembauran Kebangsaan Jember (FPK Jember) mengecam keras perilaku maupun pernyataan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pasalnya, hal tersebut kerap kali ditemukan di media sosial (medsos).

Seperti beberapa kejadian yang viral belakangan ini terjadi di Lumajang, penendangan sesajen di Gunung Semeru. Sindiran Arteria Dahlan terhadap seorang Jaksa yang menggunakan Bahasa Sunda. Serta pernyataan Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan Timur sebagai tempat ‘Jin Buang Anak’.

Hal tersebut membuat Ketua FPK Jember, Sujatmiko angkat bicara dan mengatakan bahwa keberagaman merupakan ciri khas Bangsa Indonesia. Ia juga menghimbau kepada para elit politik, tokoh masyarakat atau siapapun agar berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu yang mengarah pada perpecahan.

“Jangan sampai melukai saudara-saudara kami dari agama dan ras apapun yang ada di NKRI, mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan di negara kita ini,” terang Sujatmiko, Kamis (27/1/2022).

Sementara itu, Wakil Ketua FPK Jember, Ignatius Sumarwiadi mengatakan, selain keberagaman, semangat Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan ciri khas Bangsa Indonesia. Menurutnya, kebhinekaan merupakan darah daging Bangsa Indonesia yang sudah final.

“Karena itu merupakan modal yang sungguh-sungguh kita miliki untuk membangun Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, bangsa yang sejajar dengan bangsa lain,” kata Marwi, sapaan akrabnya.

Sehingga, lanjutnya, sangat disayangkan apabila masih muncul perilaku beberapa elit yang berpikiran picik, dengan membuat pernyataan yang menyinggung semangat kesukuan.

Senada dengan Marwi, Siti Fanatus Syamsiah juga menyayangkan bagi siapapun yang menyinggung kesukuan.

"Kesukuan itu harga mati, keberagaman itu harus kita hormati dan hargai sehingga Indonesia tetap bercirikan sebagai negara yang sangat beragam baik suku maupun agama," pungkas Koordinator Bidang I FPK Jember tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES