TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Untuk memperlezat rasanya, berbagai teknik memasak diaplikasikan dalam prosesnya. Salah satunya teknik liwet. Nasi yang dimasak dengan proses ini umumnya akan disebut sebagai Nasi Liwet.
Nasi liwet merupakan hidangan yang umum ditemukan di berbagai daerah di Pulau Jawa. Liwet sendiri merupakan teknik memasak nasi dengan mencampurkan beberapa bumbu seperti garam, santan, daun salam dan beberapa lainnya menggunakan alat khusus seperti ketel atau teko air dari besi dan sejenisnya.
Setiap daerah memiliki teknik tersendiri membuat nasi liwet. Namun yang paling terkenal adalah Nasi Liwet Solo dan Nasi Liwet Sunda. Keduanya menawarkan citarasa dan sensasi makan yang nikmat. Namun ada sedikit perbedaan dari bahan yang ditambahkan bersamaan saat memasak nasi.
Nasi Liwet Solo sudah ada sejak tahun 1934. Hidangan ini awalnya dijual ke masyarakat sekitar. Dengan rasanya yang lezat, banyak wisatawan mampir ke Solo hanya untuk mencari hidangan ini. Nasi Liwet Solo disajikan dengan suwiran ayam dan sayur labu siam serta areh atau santan kental berbumbu.
Sedangkan Nasi Liwet Sunda memilliki sedikit tambahan bahan saat proses memasak. Selain santan, ikan asin atau teri dan daun kemangi akan ditambahkan dalam proses memasak Nasi Liwet Sunda.
Konon katanya, proses memasak ini awalnya dilakukan para petani saat mereka bekerja di sawah. Karena terbatasnya alat yang dibawa, mereka menggunakan ceret atau teko air minum untuk memasak hidangan sederhana ini.
Kini, Nasi Liwet Sunda tak hanya disajikan dengan bahan seadanya. Beberapa orang akan menyajikan hidangan ini bersama urap, sambal trasi, trancam, tahu atau tempe goreng, ikan asin goreng dan lauk pauk lainnya.
Baik Nasi Liwet Solo ataupun Sunda keduanya memiliki aroma yang khas dan unik. Rasanyapun juga akan membuat anda lupa daratan. Tak heran jika hidangan ini kini menjadi buruan warga saat bersantap bersama keluarga.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Khodijah Siti |
| Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
