Peristiwa Daerah

Usai Kunker Luar Kota, Bupati Sleman Kustini Positif Covid-19

Selasa, 25 Januari 2022 - 23:46 | 50.12k
Bupati Sleman Kustini SP dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan kunker ke luar kota. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Bupati Sleman Kustini SP dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan kunker ke luar kota. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMANBupati Sleman Kustini dinyatakan positif Covid-19. Sebelum dinyatakan terpapar virus asal Wuhan, China, isteri mantan Bupati Sleman Sri Purnomo itu melakukan kunjungan kerja atau kunker ke luar kota yaitu Kabupaten Lumajang, Jawa Timur; Jakarta; dan Kabupaten Kulonprogo, DIY. Kini, ia harus menjalani isolasi mandiri di rumah dinas Bupati Sleman.

“Alhamdulilah, saat ini kondisi saya baik-baik saja, tidak ada gejala yang berat. Saya mohon doanya agar segera diberikan kesembuhan,” kata Kustini dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Selasa (25/1/2022).

Kustini menerangkan, setelah melakukan kunker, dirinya merasa kondisi kesehatannya kurang fit. Merasa kurang sehat, ia pun memutuskan untuk melakukan tes antigen pada Minggu (23/1/2022) malam. Karena hasil tes antifen reaktif, ia pun kemudian melakukan tes PCR pada Senin (24/1/2022). Nah, dari hasil tes PCR tersebut diketahui dirinya dinyatakan positif Covid-19.

“Saya merasa capek setelah kunjungan kerja cukup banyak. Karena ada gejala mengarah ke flu, saya berinisiatif periksa dan dinyatakan positif Covid-19,” tutur ibu dari anggota DPRD Sleman, Raudi Akmal ini.

Cahya-Purnama-M-2.jpgKepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman, dr Cahya Purnama M.Kes meminta kepada masyarakat terus menerapkan standa (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

Kustini mengungkapkan, selama melakukan kunker dirinya selalu menerapkan protocol Kesehatan dengan ketat. Yakni, memakai masker, rajin cuci tangan atau memakain sanitizer, menjaga jarak, dan lain sebagainya. “Saya juga sudah divaksin,” singkat Kustini.

Belajar dari pengalaman tersebut, Kustini pun Kembali mengimbau kepada masyarakat untuk sellau mentaati protokol kesehatan secara konsisten. Yaitu, dengan menerapkan Cuci Tangan, Pakai Masker dan Jaga Jarak (Cita Mas Jajar) dan membatasi mobilitas.

“Mari kita sukseskan vaksinasi ketiga (booster) untuk menjaga imunitas tubuh.. Jadi, saya berharap semua tetap waspada. Jangan sampai sedetik pun kita lengah, karena bahaya penularan masih ada,” ingat politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Pemkab Sleman, dr Cahya Purnama M.Kes mengatakan, usai mengetahui Bupati Sleman Kustini dinyatakan positif Covid-19, pihaknya langsung telah melakukan tracing ke sejumlah orang yang pernah berinterasi dengan sang bupati. Terutama para pegawai yang ada di rumah dinas bupati Sleman.

Upaya ini dilakukan sebagai langkah antisipasi  untuk mempercepat pencegahan dan pengendalian Covid-19. Terlebih lagi ditengah ancaman varian yang baru yang membutuhkan respons cepat untuk mencegah penularan berkelanjutan.

“Pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi merupakan satu proses rangkaian kegiatan yang berkesinambungan,” jelas Cahya.

Cahya mengingatkan, rata-rata masa inkubasi Covid-19 adalah 5 hingga 6 hari. Ada pula masa inkubasi hingga 14 hari. Namun, dari penelitian di lapangan tergolong sedikit. Biasanya, seseorang yang tertular dapat menjadi sumber penularan mulai sekitar 2 hari sebelum orang tersebut menunjukkan gejala.

“Hari ini 16 orang yang pernah melakukan kontak dengan Bupati dilakukan swab antigen dalam rangka tracing. Sementara 5 orang langsung dilakukan test PCR. Mereka ini yang terindikasi pernah kontak erat. Salahsatunya adalah mantan Bupati Sleman Sri Purnomo,” terang Cahya.

Nah, apabila hasil mereka dinyatakan negative, mmaka lima hari kedepan atau hari Sabtu (29/1/2022) akan dilakukan exit test untuk bisa dinyatakan aman. Hal ini sama halnya seseorang dinyatakan selesai karantina apabila exit test pada hari kelima memberikan hasil negatif.

“Nah, jika exit testnya positif, maka orang tersebut dinyatakan sebagai kasus terkonfirmasi Covid-19 dan harus menjalani isolasi. Apabila exit test tidak dilakukan maka karantina harus dilakukan selama 14 hari,” jelasnya.

Cahya berpesan kepada masyarakat senantiasa menjaga protokol kesehatan. Selain itu, Pemkab Sleman sendiri terus berupaya agar akselerasi vaksin, dapat dilakukan secepatnya baik untuk anak maupun booster.

Hal tersebut sebagai langkah upaya pencegahan untuk menghadapi merebaknya varian Omricon atau gelombang ketiga Covid-19 sesuai/menurut prediksi Menteri Kesehatan RI. Dengan adanya status PPKM Level 2 maka dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19. Hal ini bisa dilakukan oleh tim gugus tugas Covid-19 di masing-masing  Kapanewon. Di antaranya, pembatasan kapasitas kumpul-kumpul 70 % maupun kegiatan hajatan.

Imbauan ini terus didengungkan mengingat Bupati Sleman Kustini SP yang dinyatakan Positif Covid-19. Padahal, dalam setiap kegiatan termasuk kunker selalu menerapkan standar protocol kesehatan mencegahan Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES