Indonesia Positif

ODGJ Asal Kota Banjar Ditolak Keluarga Pasca Perawatan, Begini Tanggapan Dinsos

Selasa, 25 Januari 2022 - 20:37 | 67.72k
Andri saat dievakuasi Relawan ODGJ Bakti Asih Kota Banjar ke RSUD Banyumas Purwokerto. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Andri saat dievakuasi Relawan ODGJ Bakti Asih Kota Banjar ke RSUD Banyumas Purwokerto. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Relawan ODGJ Bakti Asih, Yenny Astuti keluhkan nasib Andri, ODGJ asal kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar yang ditolak keluarganya usai menjalani pengobatan di RSUD Banyumas Purwokerto.

Andri saat ini dititipkan di Kelurahan Mekarsari karena keluarganya menolak untuk menerimanya. Sebelumnya, aksi Andri membawa senjata tajam sambil berjalan kaki menyusuri jalan di Kota Banjar dianggap meresahkan masyarakat.

"Atas dasar keresahan tersebut, kami relawan ODGJ Bakti Asih kemudian mengevakuasi Andri untuk menjalani perawatan di RSUD Banyumas," terang Yenny.

Namun sepulangnya menjalani perawatan mental, Yenny dibingungkan dengan aksi penolakan keluarga sehingga pihaknya untuk sementara menitipkannya ke Kelurahan Mekarsari.

Relawan ODGJ Bakti Asih Kota Banjar Yeni, relawan ODJG Bakti asih yang kebingungan usai keluarga Andri menolak kepulangannya. (Foto: Dok Yenny Astuti)

Menanggapi hal tersebut, Kabid rehabilitasi sosial Dinsos Kota Banjar, Kokom Komala, saat dihubungi menyebutkan pihaknya menjalankan tupoksinya dengan mengembalikan ODGJ pasca pengobatan dan sudah dinyatakan sembuh kepada keluarganya.

"Apabila memang keluarganya menolak, maka nanti kami akan bertemu dulu dengan pihak keluarga sebagai solusi pertamanya," ujarnya, Selasa (25/1/2022).

Kokom mengungkap bahwa Andri bisa dirujuk ke Balai Phalamarta apabila memang ada penolakan dari pihak keluarganya pasca pengobatan.

"Barusan saya sudah telepon Balai Phalamarta, kabarnya bisa dicover di sana untuk rehabilitasinya, tapi hanya sampai 3 bulan saja. setelah 3 bulan ya dikembalikan lagi kepada keluarganya," jelasnya.

Kendati ODGJ pasca pengobatan bisa dititipkan di sana, lanjut Kokom, saat ini Balai Phalamarta sudah over kapasitas. "Jadi harus masuk daftar tunggu dulu. Jika di sana sudah ada pasien/klien yang keluar, baru bisa diisi oleh pasien/klien yang baru," jabarnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES