Peristiwa Daerah

Tersaring di Bandara, Kota Malang Tak Perlu Khawatir Kedatangan PMI

Selasa, 25 Januari 2022 - 20:00 | 44.50k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media, Selasa (25/1/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media, Selasa (25/1/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mulai pulang ke daerah masing-masing kini menjadi momok di tengah meluasnya kasus Covid-19, khususnya pada varian Omicron.

Wali Kota Malang, Sutiaji yang sempat mengikuti rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dari sekitar 129 PMI yang mulai datang ke wilayah Jawa Timur, ada tiga diantaranya yang terpapar Covid-19 dan satu meninggal dunia.

Namun, di Kota Malang sendiri tak terdeteksi kedatangan PMI dan paling banyak berada di wilayah Pamekasan dan Trenggalek.

"Tapi kita tetap waspada. Disampaikan bahwa jumlah penyebaran Omicron ini memang luar biasa. Dianjurkan memang testingnya diperbanyak. Kalau yang meninggal dunia itu dari Lamongan," ujar Sutiaji, Selasa (25/1/2022).

Meski begitu, Kota Malang tak perlu khawatir jika kedatangan PMI. Sebab, para pekerja migran yang datang ke wilayah Jawa Timur, tentunya nanti bakal tersaring di Bandara Internatioan Juanda, Surabaya.

"Daerah itu diminta lebih manusiawi. Kadang ada yang tidak dijemput dan dikucilkan. Ini daerah yang diminta proaktif," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan untuk para PMI yang berada di Jawa Timur, ataupun dari Kota Malang tentu wajib melakukan karantina di Surabaya melalui Bandara International Juanda.

"Kan sudah di karantina di Surabaya dulu. Jadi misalnya positif, sudah dikarantina minimal 14 hari. Kemudian yang BPLN luar negeri yang negatif itu ya masih masuk karantina di Surabaya," jelasnya.

Setelah karantina dan hasil tes dinyatakan negatif Covid-19, barulah para pekerja migran tersebut kembali ke wilayah masing-masing seperti ke Kota Malang.

"Setelah itu baru nanti bisa berangkat ke daerahnya masing-masing. Jadi tak perlu khawatir," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES