Jelang Peluncuran Buku tentang Kehidupan di Lapas Banjar, Ini Harapan Kalapas

TIMESINDONESIA, BANJAR – Inovasi cemerlang lagi-lagi digagas Lapas Kelas IIB Kota Banjar, Jawa Barat. Kali ini, bekerjasama dengan Ruang Baca Komunitas (RBK), Lapas Banjar berencana untuk mendokumentasikan kisah hidup, kehidupan dan penghidupan pegawai serta warga binaan ke dalam sebuah buku.

Kalapas Banjar, Muhammad Maulana mengatakan langkah tersebut akan segera terwujud dengan langkah awal yang telah dilakukan berupa pelatihan menulis bagi pegawai dan warga binaan yang dilaksanakan di Aula Lapas Banjar, Selasa (25/1/2022).

"Dalam rangka mewujudkan Resolusi Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022 yakni menjadi Insan Pengayoman yang lebih baik, salah satu upaya yang kami lakukan adalah memberikan informasi kepada masyarakat berkaitan dengan tugas dan fungsi serta perikehidupan warga binaan di Lapas Banjar yang dituangkan dalam suatu tulisan yang akan dibukukan," ungkapnya.

Maulana menyebutkan ada sekitar 30 tulisan karya warga binaan dan 70 tulisan karya pegawai yang akan dituangkan dalam buku dan akan dicetak serta akan didaftarkan di Perpustakaan Nasional R.I serta didaftarkan Hak Ciptanya.

Salah satu warga binaan Lapas Banjar nampak antusias mengikuti pelatihan tersebut (foto: Dok Humas Lapas Banjar)

"Tulisan ini sangat penting bagi kami, sebagai dokumenter mengenai kisah dari pegawai dan warga binaan dari berbagai perspektif yang dapat memberikan informasi tentang perikehidupan di Lapas," jelas Maulana.

Tentunya, lanjutnya, kegiatan pelatihan menulis kreatif ini penting dilakukan untuk menarik minat membaca dan menulis, sehingga budaya literasi ini akan menjadi suatu budaya yang dapat meningkatkan intelektualitas pegawai dan 
warga binaan.

Pendiri RBK Sofian Munawar, MA. mengapresiasi langkah terobosan yang dilakukan oleh Kalapas Banjar beserta jajarannya dalam bidang literasi khususnya kegiatan pelatihan menulis kreatif.

Dalam paparannya sebagai narasumber, Sofian mengatakan bahwa begitu banyak kisah yang sangat menarik yang 
perlu diketahui masyarakat. Salah satunya melalui tulisan yang dibuat oleh pegawai dan warga binaan dan sangat setuju kisah tersebut didokumentasikan dalam sebuah buku.

 “Saya yakin masyarakat haus informasi dan masih tabu dengan Lapas, sehingga kehadiran berbagai tulisan ini akan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang kehidupan di Lapas Banjar dari berbagai perspektif," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement