Gaya Hidup

Suasana Klasik di Cafe Warngops Mbelang Sukorjo Jadi Incaran Nongkrong Kaum Milenial

Selasa, 25 Januari 2022 - 00:25 | 146.45k
Winda (kiri depan) warga Weleri bersama teman-temannya saat menikmati menu makanan yang disajikan oleh cafe Warngops Mbelang Sukorjo Kendal, Senin 24/1/2022. (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)
Winda (kiri depan) warga Weleri bersama teman-temannya saat menikmati menu makanan yang disajikan oleh cafe Warngops Mbelang Sukorjo Kendal, Senin 24/1/2022. (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KENDAL – Suguhkan nuansa klasik dan tradisional, Cafe Warngops Mbelang yang terletak di Sukorjo Kabupaten Kendal, Jawa tengah jadi incaran kaum milenial. Cafe ini menjadi pilihan dalam menghabiskan waktu luang bersama teman atau keluarga untuk bersantai dan nongkrong sembari ngobrol.

Pasalnya, selain menyuguhkan nuansa klasik dan tradisional, Cafe Warngops Mbelang itu juga menyajikan menu-menu makanan ringan dan berat yang bisa dinikmati oleh pengunjung.

Untuk menu yang bisa dinikmati di cafe Warngops Mbelang itu diantaranya nasi Geprek Paha (Gepah). Selain itu juga ada menu andalan lainnya yaitu Pansit Li Gino.

Keberadaan Cafe Warngops Mbelang itu tak jauh dari alun-alun Sukorjo yang menjadi pusat perkotaan bagi masyarakat Kendal yang ada di wilayah Kendal atas bagian barat. Dari alun-alun Sukorejo menuju Cafe Warngops Mbelang itu juga tidak membutuhkan waktu lama, karena jarak tempuh dari alun-alun Sukorejo menuju Cafe Warngops Mbelang itu hanya sekitar 500 meter saja.

Warngops Mbelang Sukorjo Kendal aDua remaja perempuan dari desa Sukorejo saat menikmati suasana klasik di cafe Warngops Mbelang Sukorjo Kendal, Senin 24/1/2022. (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)

Desain ala tradisional di Warngops Mbelang itu mengunakan barang-barang antik di zaman era 80-an, seperti almari, gantungan baju dan tempat rias serta meja kursi yang lagi ngehitz pada masanya. Kemudian hiasan dinding yang terpajang di setiap sudut ruangan itu juga mengunakan barang-barang jadul dengan didominasi hiasan foto-foto para tokoh Nasional seperti mantan Presiden RI pertama yakni Ir Soekarno dan beberapa tokoh nasional lainnya seperti Bung Hatta.

Gemerlapnya lampu-lampu yang menghiasi ruangan itu menambah nilai keklasikan Cafe Warngops Mbelang tersebut. Dengan dasar bangunan yang masih berupa kayu secara keseluruhannya, serta desain bangunan cafe yang masih berupa rumah model jaman dulu yaitu model Joglo membuat cafe itu semakin menarik.

Desain bagunan rumah jadul model Joglo itu juga bisa lebih menambah nilai keklasikan di cafe Warngops Mbelang itu. Sehingga dengan desain yang begitu klasik dan tradiaional itu pas buat untuk foto selfi bagi para pecinta barang antik atau klasik.

Pengelola sekaligus pemilik Cafe Warngops Mbelang, Cipto Wibowo mengaku bahwa, berawal dari kecintaanya terhadap barang-barang antik, hingga akhirnya dari kecintaanya itu muncul ide dalam dirinya untuk membuat cafe berkonsep klasik dan tradisional yang saat ini masih dikelolanya.

"Menurut saya, cafe berkonsep klasik dan tradisional itu lagi ngetren-ngetrennya di kalangan milenial saat ini. Jadi menurut saya, sebagai tempat nongkrong untuk bersantai dan ngobrol bersama teman atau keluarga bagi kaum milinial itu desain tempatnya harus mengikuti gaya yang kekinian yang disukai kaum muda, agar bisa menambah daya tarik tersendiri," kata Cipto, Senin (24/1/2022).

Makanan dan minuman di cafe ini cukup terjangkau. Untuk Nasi Geprek Gepah dibanderol dengan harga Rp16 ribu, sedangkan untuk Pansit Li Gono dibanderol dengan harga Rp13 ribu.

"Selain itu juga kami menyuguhkan menu lainnya seperti mie otlet yang kami bandrol dengan harga Rp10 ribu. Untuk minumannya kami menyediakan kopi tarik dan jus buah-buahan," paparnya.

Warngops Mbelang Sukorjo Kendal bPara pengunjung cafe Warngops Mbelang Sukorjo Kendal, saat membayar makanan yang dipesannya di kasir, Senin 24/1/2022. (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)

Menu Gepal di Cafe Warngop Mbelang itu terbuat dari bahan daging ayam special yang diaduk dengan tepung pilihan kemudian dogoreng, namun sebelum digoreng adona ayam dan tepung itu diberi racikan bumbu-bumbu masak. Kemudian setelah itu siap disajikan dengan diberi sambal hijau yang pedasnya sederhana dan diberi sayur-sayuran seperti ketimun dan tomat lalu siap untuk disajikan.

"Sedangkan menu Pansit Li Gino itu bahan dasarnya itu dari kulit dan daging ayam serta tepung terigu yang diolah menjadi pansit dengan diberi bumbu-bumbu masak, kemudian di goreng dan siap disajikan. Dalam penyajiannya kita tambahi dengan telur dan cilok serta tahu agar lebih mantap. Setelah itu dikasih sambal dan atasnya ditaburi daging ayam dan dikasih sayur-sayuran seperti ketimun dan kol agar lebih mantap lagi," tandasnya.

Untuk jam oprasional cafe Warngop Mbelang dibuka mulai jam sepuluh pagi hingga tutup jam 10 malam. Omset perbulan sebelum masa pandemi, lanjut Cipto, dirinya mampu meraup omset sekitar Rp60 juta perbulan. Namun karena kondisi pandemi, omsetnya menurun drastis hingga 80 persen.

Walau kondisi masih pandemi, lanjut Cipto, dirinya masih tetap bisa bertahan untuk membuka usaha cafe itu. Agar usahanya tetap bisa berjalan dan bertahan, dirinya mengaku memanfaatkan market digital atau medsos seperti di IG, Facebook dan Twiter.

"Alhamdulillah saat ini sudah mulai bisa bangkit, dari semula menurun hingga 80 di masa pandemi sekarang aedikit demi sedikit sudah mulai membaik walau belum sepenuhnya pulih seperti sedia kala," pungkas Cipto, pemilik cafe Warngops Mbelang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES