Glutera News

Kenapa Wanita Rawan Terkena Kanker Teroid? 

Minggu, 23 Januari 2022 - 14:14 | 94.67k
glutera news.
glutera news.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kanker tiroid terjadi di sel-sel tiroid, kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada pangkal leher, tepat di bawah jakun. Tiroid menghasilkan hormon yang mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan. 

Kanker tiroid mungkin tidak menyebabkan gejala apapun pada awalnya, tapi saat tumbuh dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak di leher. 

Gangguan tiroid ini lebih sering terjadi pada wanita, karena peran hormon yang berbeda pada wanita dibandingkan pria. Pertumbuhan tiroid, memengaruhi 80 persen wanita, tetapi hanya 5 hingga 15 persen dari benjolan dan benjolan tersebut ganas

Kenapa kanker teroid rentan terhadap wanita?

Hormon memiliki peran mengapa kanker tiroid rentan terhadap wanita dibandingkan pria. Wanita di puncak kehidupan mereka, umumnya sibuk dengan pekerjaan dan keluarga, bahkan mungkin tidak menyadarinya. 

glutera b

Saat seorang dokter akhirnya mendiagnosis tiroid yang kurang aktif kanker, sering kali menjadi gangguan yang mengejutkan. 
Pengidap kanker tiroid umumnya wanita berusia antara 30 dan 60 tahun, lebih muda dari yang diperkirakan banyak orang.

 Selain itu, wanita kemungkinan memiliki kecenderungan untuk menunda pemeriksaan pada dokter. Sehingga, gejala justru semakin parah. 

Penyebab spesifiknya adalah fase hidup yang dialami wanita, seperti siklus haid, kehamilan, melahirkan, dan menyusui yang berpengaruh pada produksi hormon dan kebutuhan mineral tubuh.

Pasalnya, pada fase ini, tingginya kebutuhan yodium tubuh jarang terpenuhi secara optimal. Akibatnya, wanita lebih rentan mengalami kekurangan tiroid (hipotiroid) yang menjadi pemicu kanker tiroid, serta bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin.

Perlu kamu ketahui juga, selain jenis kelamin, kanker tiroid juga berisiko pada:
Riwayat kesehatan keluarga dengan kanker tiroid.
• Berat badan dan tinggi badan berlebih.
• Paparan radiasi tingkat tinggi. Perawatan terapi radiasi pada kepala dan leher meningkatkan risiko kanker tiroid. 
• Sindrom genetik tertentu yang diturunkan. Sindrom genetik yang meningkatkan risiko kanker tiroid meliputi kanker tiroid meduler keluarga neoplasia endokrin multipel, sindrom Cowden dan poliposis adenomatosa familial. 

Gejala kanker teroid yang perlu diwaspadai 

Kelenjar tiroid berada di bagian depan leher, tepatnya di bawah tulang rawan tiroid atau Anda kenal juga dengan sebutan jakun. Bentuknya mirip kupu-kupu, dengan dua lobus, yakni lobus kanan dan kiri yang dihubungkan dengan kelenjar kecil isthmus.

Sel folikel pada kelenjar tiroid menggunakan yodium dari darah untuk membuat hormon. Kemudian, hormon ini akan tubuh gunakan dalam mengatur metabolisme. Oleh karena itulah, kadar hormonnya harus seimbang.

Jika kadar hormon tiroid terlalu banyak, Anda akan merasakan detak jantung tidak beraturan, sulit tidur, dan berat badan menurun. Di lain sisi, kadar hormon tiroid yang terlalu sedikit bisa membuat Anda merasa lebih mudah lelah, berat badang cenderung naik.

Selain sel folikel, ada juga sel C pada kelenjar tiroid yang berfungsi untuk memproduksi kalsitonin, yakni hormon yang mengontrol tubuh dalam menggunakan kalsium.
Bila kelenjar ini mengalami masalah, misalnya terserang kanker, akan ada gejala yang timbul. 

Memang pada tahap awal kanker tiroid, kebanyakan orang tidak merasakan gejala yang berarti. Gejalanya baru akan terasa oleh pengidapnya ketika masuk ke tahap lanjut.

Agar lebih jelas, mari bahas satu per satu tanda dan gejala adanya pertumbuhan sel abnormal pada kelenjar tiroid.

1. Muncul benjolan pada leher
Kelenjar tiroid terdapat pada bagian dasar leher Anda. Nah, adanya benjolan pada kelenjar ini sebenarnya tergolong wajar.

Namun, 5% dari benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid mengindikasikan kanker. Biasanya, benjolan ini lebih sering muncul pada wanita daripada laki-laki.

2. Suara serak
Jika Anda sedang serak, suara akan terasa lebih berat, seperti sedang mendesah, atau justru lebih pelan dan rendah. 

Pada waktu yang bersamaan, tenggorokan terasa gatal saat Anda sedang berbicara dengan suara serak. Nah, hal tersebut bisa saja menjadi gejala kanker tiroid.

3. Sakit tenggorokan
Kondisi lain yang patut Anda curigai sebagai gejala kanker tiroid adalah tenggorokan yang terasa sakit. Pada dasarnya, kondisi ini menimbulkan rasa sakit dan gatal pada tenggorokan. 

Bahkan, tenggorokan Anda akan semakin terasa sakit saat hendak menelan.
Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu. 

Namun, jika tenggorokan Anda terasa sakit karena flu, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Sayangnya, hal tersebut akan berbeda jika sakit tenggorokan yang Anda alami terjadi karena masalah kesehatan lainnya.

4. Sakit leher
Saat leher terasa sakit, Anda mungkin tidak berpikir bahwa hal tersebut bisa menjadi gejala kanker. 

Namun, ternyata sakit leher adalah salah satu gejala kanker tiroid yang perlu Anda waspadai. Ya, meski terlihat seperti masalah kesehatan biasa, rasa sakit pada leher bisa menjadi indikasi dari sebuah penyakit serius seperti kanker.

Umumnya, leher yang terasa sakit memang terjadi karena ada otot leher yang tertarik. Biasanya, hal tersebut terjadi karena kebiasaan melakukan postur tubuh yang buruk saat sedang duduk atau berdiri. Meski begitu, ada pula beberapa masalah kesehatan yang juga bisa berkaitan dengan sakit leher, seperti osteoarthritis.

5. Kesulitan menelan
Jika Anda tiba-tiba merasa kesulitan saat hendak menelan makanan, kondisi tersebut bisa menjadi salah satu gejala kanker tiroid. Kesulitan menelan biasanya ditandai dengan kondisi berikut:
• Batuk atau tersedak saat makan atau minum.
• Makanan yang sudah masuk ke mulut keluar kembali, terkadang juga keluar dari hidung.
• Muncul sensasi makanan berhenti pada tenggorokan atau dada.
• Tidak bisa mengunyah makanan dengan baik dan benar.

6. Kesulitan bernapas
Menurut National Health Service, salah satu gejala dari kanker tiroid yang juga perlu Anda perhatikan adalah kesulitan bernapas. 

Pada dasarnya, kesulitan bernapas bisa terjadi saat Anda tidak mendapatkan cukup udara untuk bernapas, dada terasa sesak, hingga perasaan seolah sedang tercekik.

Kondisi tersebut bisa terjadi akibat berbagai masalah kesehatan. Salah satunya, saat Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Namun, Anda juga bisa saja kesulitan bernapas akibat melakukan aktivitas fisik yang berat, misalnya olahraga dengan intensitas tinggi.

7. Batuk tanpa diikuti flu
Batuk sangat umum terjadi, dan biasanya bukan pertanda masalah kesehatan serius. Terutama jika Anda sedang mengalami flu. 

Namun pada beberapa kasus, batuk yang terjadi terus-menerus tanpa diikuti flu bisa menjadi gejala adanya kanker tiroid stadium 4. Ini karena sel kanker sudah menyebar ke organ lain, seperti paru-paru.

Pencegahan kanker teroid

Kanker tiroid tidak bisa dicegah. Namun, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin jika mengalami penyakit tiroid atau pernah mendapatkan paparan radiasi.

Sampai saat ini belum ada hal yang dapat mencegah terjadinya suatu penyakit kanker teroid, tetapi berbagai hal tentunya dapat dilakukan, seperti menghindari stres emosi/fisik, pola hidup sehat, asupan nutrisi yang tepat, olah-raga, istirahat yang cukup, minum air yang cukup, menjaga berat badan ideal, perlu dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan. (*)

Be everlasting with glutera

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES