Pemerintahan

Tes CAT Perades Blora Dinilai Bermasalah, Peserta Ujian Minta Sistem Pungutan Suara

Minggu, 23 Januari 2022 - 10:15 | 437.06k
Dugaan curang Tes CAT Perades Blora mengemuka, peserta ujian minta sistem pungutan suara. (Foto: Firmansyah/TIMES indonesia) 
Dugaan curang Tes CAT Perades Blora mengemuka, peserta ujian minta sistem pungutan suara. (Foto: Firmansyah/TIMES indonesia) 

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Kabar kisruhnya seleksi perangkat desa (Perades) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah kian memanas. Sebagian besar peserta tes dan kerabat dekat yang memantau hasil tes CAT Perades secara live di kanal YouTube IAIN Pekalongan, merasa ada ketidakwajaran.

Tidak hanya dunia nyata, curahan hati ribuan peserta juga mereka tuangkan di sosial media. 

Peserta seleksi sebut saja Mr X dan Mrs Y yang ditemui Times Indonesia di lokasi tes kampus Udinus Semarang hari kedua, Minggu (24/1/2022), merasa kecewa.

CAT Perades Blora bKabar kisruhnya seleksi Perades di Kabupaten Blora, Jawa Tengah kian memanas. (Foto: Firmansyah/Times Indonesia) 

Keduanya yang merupakan warga dari Kecamatan Banjarejo ini, meminta sistem CAT diganti saja dengan sistem coblosan atau pungutan suara. Alasannya, lebih memenuhi asas keadilan dan kejujuran. 

Mrs Y (30) hadir sebagai peserta sesi pertama tes Computer Assistant Test (CAT), menuding pelaksanaan tes bahwa banyak kejanggalan. 

"Ketika mau masuk ruangan saya dikasih lembaran kartu peserta yang sudah tertulis lengkap identitas dan kode token untuk login. Meja kursi bebas milih, dan satu ruangan untuk 20 orang. Komputer posisi sudah nyala, tinggal masukan nomer id dan kode token. Soal jumlah 100 dengan waktu pengerjaan 2 jam," terangnya. 

Di tengah mengerjakan soal, ia mengaku kaget. Sebab mendadak komputer satu ruangan error dan diminta mengakhiri test. Beberapa menit kemudian, test dimulai lagi dari awal dan soal berubah.

"Waktu mengerjakan jawab pilihan A, sesudah dicek kembali jadi C. Dan ini beberapa kali terjadi. Sempat satu ruangan komplain kepada pengawas di ruangan karena alami hal yang sama," jelasnya. 

Mrs Y mengaku ketika close test dapat nilai 50. Namun dirinya heran, karena menurutnya yakin harusnya mendapat nilai 70 an. 

"Ada yang bantu saya memantau nilai test di luar ruangan dengan cek live streaming kanal Youtube. Dia cerita di saat pengerjaan, nilai saya tidak naik naik, mentok di 50 saja. Namun berbeda dengan rekan kompetitor saya, soal belum selesai dijawab, tapi nilainya sudah tinggi sekali dan naiknya tidak wajar yakni skor jadi 87," bebernya. 

Senada, Mr X (37) mengatakan apa yang dialaminya, persis dengan yang dialami Mrs Y. Ketika kejadian komputer error, ia tidak sempat log out. Dan dalam pengerjaan selanjutnya, ia mendapat skor 64.

CAT Perades Blora c

"Untuk pengerjaan Matematika saya merasa harusnya dapat lebih, soalnya saya mantan guru wiyata matematika. Pantauan istri saya di Live YouTube, ketika saya mengerjakan soal, nilai saya cuma 2 untuk matematika dan itupun tidak naik naik, hingga selesai pengerjaan," terangnya. 

Mr X merasa aneh, ketika kompetitor yang mendapat skor tertinggi adalah orang yang kurang cerdas. Artinya jika dibandingkan dengan kualitas peserta yang lain dalam kehidupan sehari hari. 

"Dia yang mendapat skor tertinggi anaknya Bayan (Perangkat Desa). Pernah jadi Hansip di pilkada kemarin. Tapi saya yakin jika lomba cerdas cermat langsung, yang bakal menang adalah yang saat ini mendapat skor paling terbawah," tegasnya. 

Keduanya yakin jika hasil seleksi tes CAT Perades ini dibatalkan atau diulang, hasilnya pun akan sama saja. "Jika masih wujud soal, mau sistem CAT atau manual, pasti banyak permainan dan sangat kelihatan curangnya. Mendingan ganti saja dengan sistem coblosan atau  pemungutan suara saja, lebih jelas dan adil," pungkas Mr X.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES