Politik

PDI Perjuangan Jabar Minta Arteria Dahlan Dipecat

Kamis, 20 Januari 2022 - 14:54 | 108.09k
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat  Ono Surono, saat menerima audiensi dengan Gerakan Mahasiswa (Gema) Pasundan di Kantor DPD PDI Perjuangan Jabar, Kota Bandung, Kamis (20/1/2022). (Foto: Iwa/TIMES Indonesia)
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat  Ono Surono, saat menerima audiensi dengan Gerakan Mahasiswa (Gema) Pasundan di Kantor DPD PDI Perjuangan Jabar, Kota Bandung, Kamis (20/1/2022). (Foto: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – DPD PDI Perjuangan Jawa Barat melayangkan surat permohonan kepada DPP PDI Perjuangan untuk memberikan sanksi kepada Arteria Dahlan. Sebab anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu meminta pencopotan Kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat beberapa waktu lalu.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat  Ono Surono, mengatakan surat permohonan memberikan sanksi untuk Arteria Dahlan tersebut telah disampaikann kepada DPP PDI Perjuangan, Kamis (20/1/2022) pukul 09.00 WIB.

"Sesuai dengan kode etik PDI Perjuangan, ada sanksi ringan, sedang, dan berat. Dari mulai teguran sampai dengan pemecatan. Kita tunggu ya proses yang dilakukan oleh DPP Partai," jelas Ono saat menerima audiensi dengan Gerakan Mahasiswa (Gema) Pasundan di Kantor DPD PDI Perjuangan Jabar.

PDI Perjuangan Jabar 2

Ono mengatakan dalam sebuah kesempatan rapat yang diperluas pun, DPP PDI Perjuangan sudah menyatakan hal yang dilakukan Arteria Dahlan sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang kader PDI Perjuangan.

Dari kemarin pun, kata dia, banyak kader PDI Perjuangan di Jabar yang menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan ideologi Pancasila bagi PDI Perjuangan bukan hanya dalam tekstual, tapi diwajibkan untuk membumikan Pancasila, satunya salah satunya harus mengagungkan seluruh suku, budaya, agama, dan ras yang ada di Indonesia.

"Karena itu merupakan sebuah perwujudan bagaimana Pancasila itu bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya, dengan Pancasila yang intisarinya gotong royong. Bagaimana yang sesuai dengan filosofi masyarakat. Prabu Siliwangi menyampaikan Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, Silih Wawangi," ungkap Ono yang juga anggota DPR RI ini.

Ungkapan Arteria yang sangat bertentangan dengan pemikiran seorang kader PDI Perjuangan ini, kata dia, telah memancing keributan, kegaduhan, dan sakit hati serta pikiran dari seluruh rakyat Indonesia. 

Karenanya selain diminta dijatuhi sanksi, Arteria dituntut memberikan pernyataan permohonan maaf kepada masyarakat Sunda dan klarifikasinya.

"Ya kalau saya menyampaikan, sepakat dengan kemarin yang disampaikan juga oleh salah satu kader PDI Perjuangan, TB Hasanuddin ya, dia bilang (Arteria) telah murtad karena tidak berideologi Pancasila kalau menyampaikan seperti itu," tuturnya.

Ia yakin masyarakat Sunda berbudi luhur dan cerdas, bisa memisahkan antara ujaran pribadi seorang Arteria Dahlan dengan PDIP Perjuangan. Ono mengatakan masyarakat Jabar bisa melihat sikap para kader, anggota dewan, dan kepala daerah dari PDI Perjuangan di Jabar dalam menyikapi keberagaman di Indonesia dan mengimplementasikan Pancasila.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES