Polres Sragen Masih Dapati Petani Nekat Pasang Jebakan Tikus Listrik

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Di tengah gencarnya Polres Sragen melakukan razia jebakan tikus listrik, ternyata masih banyak petani yang nekat pasang jebakan tikus dengan aliran listrik.

Razia jebakan tikus dengan setrum dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Dudi Pramudia dan turut hadir segenap jajaran forkopimcam Kecamatan Ngrampal.

Mewakili Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Dudi Pramudia menyampaikan bersama dengan unsur PLN Cabang Sragen dan Kodim 0725/Sragen sebagai upaya antisipasi untuk tidak ada lagi korban jiwa akibat jebakan tikus dengan setrum.

"Bersama PLN dan jajaran Kodim, penertiban jebakan tikus ini sebagai langkah antisipasi yang sering mengakibatkan orang meninggal dunia akibat kelalaian petani, terutama pemilik yang lupa dalam memasang jebakan tikus," kata Kompol Dudi.

Dingkapkan Dudi, petani yang meninggal akibat jebakan tikus dengan setrum rata - rata merupakan pemasang itu sendiri. "Orang meninggal akibat jebakan tikus merupakan pemilik maupun pemasang itu sendiri karena lalai," imbuhnya.

Di sisi lain, Dudi juga akan bekerjasama dengan PLN Sragen untuk melakukan penertiban jaringan instalasi listrik di persawahan yang ilegas secara masif. Dan apabila di kemudian hari petani yang hari ini memasang setelah dilakukan pendataan ke dapan memasang kembali, akan dihukum sesuai undang - undang ketenagalistrikan.

Semantara Manager PLN Sragen, Maqfud Sungadi memastikan bahwa peruntukan listrik hanya untuk pengairan sumur sawah. Pemasangan jebakan tikus listrik tidak memiliki ijin resmi penambahan pemasangan instalansi. "Peruntukan awal sudah jelas, aliran listrik untuk pengairan sumur sawah," terang Maqfud. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement