Kesehatan

WHO: Omicron Bukan Varian Terakhir, Akan Bermunculan Virus Baru Covid-19

Kamis, 20 Januari 2022 - 12:15 | 63.63k
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreysus (foto: Dokumen/WHO)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreysus (foto: Dokumen/WHO)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreysus, meminta kepada masyarakat seluruh dunia tetap konsisten menjaga kesehatan dan antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19.

Dia juga mengingatkan masyarakat, bahwa Omicron tidak bisa diklaim pandemi covid-19 varian terakhir. Menurutnya, ada kemungkinan muncul varian baru lagi seiring penyebaran virus beberapa negara.

Oleh karena itu, dia mengatakan kemungkinan infeksi tingkat tinggi di seluruh dunia akan menyebabkan varian Covid-19 baru karena mutasi virus. Dengan demikian, kata Tedros tidak bisa Omicron disebut sebagai varian terakhir.

“Kami mendengar banyak orang menyarankan bahwa Omicron adalah varian terakhir, yang berakhir setelah ini. Dan itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia,” kata Tedros dilansir dari Ruters di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Kemudian, Tedros mengatakan kasus Omicron saat ini sedang berada di puncak-puncaknya. Semua negara terpantau sangat kelelahan dalam memberikan penanganan kepada pasien. 

Oleh karena itu, dia memimpin seluruh pimpinan negara berkolaborasi mencari jalan keluar. Tujuannya untuk misi penyelamatan masyarakat dari pandemi covid-19 varian Omicron. 

“Di beberapa negara, kasus tampaknya telah mencapai puncaknya, yang memberi harapan bahwa yang terburuk dari gelombang terbaru ini telah selesai, tetapi belum ada negara yang keluar dari masalah,” katanya selama pengarahan di Jenewa.

Untuk diketahui, Varian baru Omicron telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Jenis virus ini sangat mudah menular.

Varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan tersebut telah menyumbang lonjakan kasus di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Singapura, Turki, dan lain-lain.

Sebuah bukti terbaru mengungkapkan, bahwa penularan varian Omicron tidak lebih singkat dibandingkan varian sebelumnya.Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Kanada Dr. Theresa Tam.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES